Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ibu Mengusap Rambutku

7 April 2019   08:08 Diperbarui: 7 April 2019   08:36 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ibu dari rikejokanan.com

Di pusara, Ibu mengusap rambutku
Tak ada sepatah kata
Hanya sorot teduh dan tiara
Diam
Hening
Dalam
Aku tenggelam

Seperti mimpi, Ibu mengusap rambutku
Menjulang ia di hadapan simpuhku
Malam tak beranjak
Bintang-bintang berpendaran
Bulan kelelahan

Kidung tembang Jawa terngiang
Pocung
Maskumambang
Megat Ruh
Gambuh
Mijil
Kinanthi
Asmaradahana
Durma
Pangkur
Dandanggula

Katamu,
"Delusional tingkat dewa"

Kataku,
"Tidak"
"Benar-benar Ibu mengusap rambutku"
"Mengelusnya"

Bayang dua eyang pada Ibu
Kelipatan tujuh abad jauhnya jarak waktu

Sunyi menjelma angin
Berdesau-desau sekeliling
Dedaunan bergeming
meringkuk menahan dingin

Siang berderak
: dekap erat
: lingga-yoni
: Sitinggil
: resonansi

Petang mengambang
Huruf-huruf Jawa berseliweran
ja
ga
sa
suku
layar
ya

Ibu mengusap rambutku
lembut jemarinya mewakili sejuta pelukan

Kramat Pela, 7 april 2019
(mengenang sebuah ziarah di tanah Timur)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun