Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibu Puisi

12 Maret 2024   15:06 Diperbarui: 12 Maret 2024   15:14 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kabut senja melayang di pematang

saat daun-daun melenting

Baca juga: Melalui Puisi

memuisikan pucuk-pucuk padi pada warna kemuning

di rembang petang kutemukan ibu puisi memeluk sepi

dan pucuk-pucuk ranting kering seperti ibu

Baca juga: Teatrikal Puisi

membaca semburat merah saga dan angin sepoi di wajahmu

di antara deretan randu tua

daun-daun runcing berserakan di alam terbuka

menunjukkan senja adalah sayap-sayap ibu 

Baca juga: Memandang Wajahmu

yang terus disimpan waktu

senja terus bergerak dan bulir-bulir embun menetes merasuki nyanyian ibu

seperti kabut lembut digemakan angin tanpa mengusik kerinduanku

Batu.322023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun