Selamat malam semuanya. Selamat Hari Raya Iduladha saya ucapkan kepada saudara muslim di manapun anda berada. Dan salam sejahtera bagi kita semua.
Hari ini seluruh umat Islam merayakan Iduladha, meski masih pandemi, namun tak menyurutkan semangat untuk berbagi, apalagi menyembelih hewan kurban, berbagi yang berbalut perintah Ilahi.
Lebih Semangat Berbagi di Masa Pandemi
Semangat berbagi di masa pandemi justru akan memperoleh nilai lebih, semoga saja keikhlasan kita dalam berbagi, mendapatkan imbalan terbaik dari Allah, layaknya Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang telah berhasil lalui ujian ketaatan dan keikhlasan.
Waktu penyembelihan hewan kurban mulai tanggal 10 Dzulhijjah sampai tanggal 13 Dzulhijjah (tanggal 11-13 adalah hari tasyrik). Jadi kemungkinan dalam waktu tiga hari ke depan, anda akan mendapatkan daging kurban lagi, atau malah anda yang akan berbagi daging kurban.
Bosan dengan resep yang itu-itu saja? Bolehlah lanjut baca artikel ini untuk mendapatkan referensi resep baru untuk memasak daging kurban.
Kalau kemarin saya sudah berbagi resep memasak daging kurban berbahan dasar daging sapi, sekarang saya akan berbagi resep masakan berbahan dasar kambing.
Sate kambing, adalah olahan menarik dari resep berbahan dasar daging kambing. Sering menjadi perbincangan kaum pria, bahwa kalau ingin libidonya meningkat, disarankan untuk mengonsumsi aneka olahan kambing terutama sate kambing. Pun bagi yang menderita tekanan darah rendah, selalu dianjurkan untuk tambah gizi dengan mengonsumsi sate kambing.
Sedangkan harga sate kambing relatif mahal jika diukur dari kaum ekonomi menengah ke bawah. Maka pada saat Iduladha seperti hari inilah, masyarakat yang kurang mampu mengonsumsi olahan daging, merupakan kesempatan yang baik untuk mendapatkan daging kurban dan mengolahnya menjadi sajian makanan untuk menambah gizi yang selama ini sering tidak bisa terpenuhi.
Jangan Khawatir Bin Kecewa Jika Mendapatkan Daging Kurban Berupa Tulang dan Jeroan
Tersebab begitu banyaknya masyarakat yang seharusnya mendapatkan daging kurban namun  prosentasenya tidak berbanding lurus dengan orang yang berkurban, maka atas nama pemerataanlah, daging kurban dibagi dengan porsi yang sedikit dengan kualitas daging campuran.Â
Satu porsi daging kurban biasanya berisi sedikit daging, dicampur dengan kulit, tulang dan jeroan. Jika perporsi daging kurban beratnya kisaran 500 gram, bisa dibayangkan berapa gram daging yang kualitas bagus.
Tapi jangan khawatir bin kecewa, bukan hanya dagingnya saja yang enak diolah kok. Namun tulang iga, tulang paha, jeroan, kepala dan kaki kambing pun juga enak dimasak. Jeroan, kulit dan tulang kambing dimasak apa? Dimasak tengkleng saja.Â
Salah satu resep masakan khas kota Solo yang cukup populer. Resep Tengkleng Kambing berupa Sup bening dengan kuah berempah, diberi sedikit kecap manis dan irisan cabe rawit.
Rahasia kelezatan Tengkleng Kambing Khas Solo ini terletak pada bumbu yang lengkap dan cara merebus yang memakai api kecil. Hasilnya berupa kaldu bening dan bumbu yang meresap ke dalam daging dan jeroan.
Bahan Seadanya Namun Hadirkan Masakan yang Istimewa
Pada awalnya tengkleng kambing ini dibuat untuk memanfaatkan sisa-sisa daging dan tulang kambing. Karena diketahui bahwasanya pada zaman penjajahan Belanda, di kota Solo masyarakat hanya mampu membeli jeroan dan tulang kambing, sedangkan dagingnya hanya mampu dibeli oleh kaum priyayi.
Dari yang semula hanya memanfaatkan bahan yang ada, tetapi justru semakin ke sini, tengkleng kambing semakin diminati karena rasanya memang lezat nan istimewa.
Kiranya sayang sekali jika resep Tengkleng Kambing yang sudah berhasil saya praktikkan, tidak saya bagikan. Oleh karena itu, tunggu apalagi, Yuk, segera kepoin resepnya!
Resep Tengkleng Jeroan Kambing, Khas Solo
Bahan :
- 2 Â kg jeroan dan tulang iga kambing
- 1.5 liter air
- 4 sdm minyak sayur
- 4 lembar daun salam
- 4 lembar daun jeruk purut
- 1 cm lengkuas, memarkan
- 40 buah cabe rawit merah dipotong serong
- 2 tomat diiris
Bumbu halus:
- 10 butir kemiri
- 1 sdm ketumbar
- 1/2 sdt jinten
- 20 siung bawang merah
- 10 siung bawang putih
- 1 cm jahe
- 2 sdm gula pasir
- 1 sdm garam (sesuai selera)
Cara Membuat:
Pertama, cuci bersih jeroan kambing, rebus selama 5 menit, matikan api, buang airnya ya..
Kedua, didihkan air, rebus kembali jeroan kambing (masukkan 1 batang sereh, lengkuas geprek, daun salam, daun jeruk purut) masak jeroan sampai empuk. Tiriskan.
Ketiga, blender (biasanya kalau masak dengan porsi besar, saya baru memakai blender) atau gerus semua bahan bumbu halus.
Keempat, panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga matang dan wangi.
Kelima, masukkan bumbu pelengkap, daun jeruk, daun salam, jahe, lengkuas dan sereh, gula garam dan kaldu bubuk.
Keenam, masukkan jeroan dan masak dengan api kecil hingga daging benar-benar empuk dan bumbu meresap. Tambahkan air rebusan yang kedua (sesuai selera), agar tengkleng ada kuahnya.
Ketujuh, sebelum diangkat, masukkan irisan cabe rawit merah dan tomat, masak hingga layu, matikan api.
Kedelapan, sajikan hangat dengan taburan bawang goreng.
Ahai, tengkleng jeroan kambing khas solo rasanya mantap. Sungguh rekomended untuk dipraktikkan, cara lain memasak daging kurban.
Akhirnya saya bisa memenuhi undangan Mbak Ayu Diahastuti berkunjung ke Solo lewat artikel ini. Semoga suatu saat kita bisa bersua, di Taman Sriwedari ya Mbak, sambil menikmati tengkleng kambing khas kota Solo.
Demikian tadi resep Tengkleng Jeroan Kambing Khas Solo telah saya bagikan, semoga bermanfaat.
Salam kuliner
Siti Nazarotin
Blitar, 20 Juli 2021
Baca juga: Resep Empal Gentong Khas Cirebon