Tersebab begitu banyaknya masyarakat yang seharusnya mendapatkan daging kurban namun  prosentasenya tidak berbanding lurus dengan orang yang berkurban, maka atas nama pemerataanlah, daging kurban dibagi dengan porsi yang sedikit dengan kualitas daging campuran.Â
Satu porsi daging kurban biasanya berisi sedikit daging, dicampur dengan kulit, tulang dan jeroan. Jika perporsi daging kurban beratnya kisaran 500 gram, bisa dibayangkan berapa gram daging yang kualitas bagus.
Tapi jangan khawatir bin kecewa, bukan hanya dagingnya saja yang enak diolah kok. Namun tulang iga, tulang paha, jeroan, kepala dan kaki kambing pun juga enak dimasak. Jeroan, kulit dan tulang kambing dimasak apa? Dimasak tengkleng saja.Â
Salah satu resep masakan khas kota Solo yang cukup populer. Resep Tengkleng Kambing berupa Sup bening dengan kuah berempah, diberi sedikit kecap manis dan irisan cabe rawit.
Rahasia kelezatan Tengkleng Kambing Khas Solo ini terletak pada bumbu yang lengkap dan cara merebus yang memakai api kecil. Hasilnya berupa kaldu bening dan bumbu yang meresap ke dalam daging dan jeroan.
Bahan Seadanya Namun Hadirkan Masakan yang Istimewa
Pada awalnya tengkleng kambing ini dibuat untuk memanfaatkan sisa-sisa daging dan tulang kambing. Karena diketahui bahwasanya pada zaman penjajahan Belanda, di kota Solo masyarakat hanya mampu membeli jeroan dan tulang kambing, sedangkan dagingnya hanya mampu dibeli oleh kaum priyayi.
Dari yang semula hanya memanfaatkan bahan yang ada, tetapi justru semakin ke sini, tengkleng kambing semakin diminati karena rasanya memang lezat nan istimewa.
Kiranya sayang sekali jika resep Tengkleng Kambing yang sudah berhasil saya praktikkan, tidak saya bagikan. Oleh karena itu, tunggu apalagi, Yuk, segera kepoin resepnya!
Resep Tengkleng Jeroan Kambing, Khas Solo
Bahan :