Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Ada Uang, Abang Dibuang

30 Mei 2020   22:46 Diperbarui: 30 Mei 2020   22:44 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: news.detik.com

Asam manis asam gelugur.

Ketiga asam riang-riang.

Kalo pagi ga makan bubur.
Nanti siang jadi meriang.

Di belakang dapur tumbuh subur.
Buah asam namanya gelugur.
Aku terpaksa sarapan bubur.
Gegara gigi sudah mulai gugur.

Pramuka berkemah di Cibubur.
Siang malam mereka latihan.
Kenapa kamu makan bubur.
Oh rupanya lagi sariawan.

Melihat langit menatap awan.
Di balik awan ada pelangi
Aku terdiam bukan sariawan.
Gegara dirimu yang tumben wangi.

Melati adalah nama bunga.
Wangi dan indah sedap dipandang.
Aku nggak wangi bukan karena apa-apa.
Kamu nggak pernah ngasih uang.

Angin kencang bermain layang.
Layang dilukis gambar beruang.
Aku mengerti ucapan sayang.
Tak ada uang, Abang dibuang.

Di tanah lapang bermain layang.
Bermain layang bersama kawan.
Siapa bilang saya tak sayang.
Abang saja terlalu berlebihan.

Katamu, cintamu seteguh karang.
Tapi lihat yang lebih cantik, cintamu melayang.
Bila tak ada uang
Bagaimana kita bisa makan Bang?

Bawa kopi dengan telekan
Dalam gelas motif kembang
Jangan takut urusan makan.
Kan, ada batu, sayang?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun