Tuyul tersebut melirikku dengan pandangan manja. Mimiknya begitu manis seolah tak bersalah telah menyebabkan kepalaku benjol dan punggungku memar. Ini pasti tuyul yang dilihat Dika tadi sore. Aktif sekali bocah mistis yang satu ini. Dalam hari yang sama, ia mengganggu Dika dan diriku. Ia benar-benar caper alias cari perhatian.
Â
Dengan pose seimut mungkin, Tuyul meringkuk dengan nyaman dan bahagia seolah-olah berada di sarangnya dan bukan berada di tempat tidurku. Semalaman kami berbagi bantal, guling, dan tempat tidur yang sama. Betapa dekatnya jarak antara kami berdua. Huhuhu! Mengapa makhluk halus terus menerus mengunjungiku? Sebenarnya, apa salahku?
Â
Sekarang bagaimana aku bisa tidur? Tuyul menguasai tempat tidurku! Walaupun kubaca ayat pengusir hantu dalam hati, ia tak kunjung menghilang. Mungkin imanku kurang kuat?
Â
 Sebaiknya, aku berpura-pura tak melihat tuyul tersebut. Aku lelah lahir dan batin. Sepasang mata nakal tersebut melirikku diam-diam. Senyum puas tersungging di bibir pucatnya ketika melihat aku merebahkan diri di sampingnya. Aku mendesah dan membalikkan tubuh agar tak perlu melihat tuyul keras kepala tersebut. Semoga pagi segera tiba!
Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI