Mohon tunggu...
SirriSaqti
SirriSaqti Mohon Tunggu... Musisi - Poin Tiga imaji: Aksara-Warna-Melodi

terus berusaha mencari cara agar hidup menjadi berguna bagi sesama.~

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kumpulan Puisi Pendek: Gugur dan Layu

3 Agustus 2021   23:12 Diperbarui: 3 Agustus 2021   23:20 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar: uncorkedbinghamton.com

Berikut beberapa puisi pendek dengan kata kunci 'Gugur dan Layu'

Oleh: SirriSaqti 

-------------

kemarau.
sungai kering kerontang
daun-daun berguguran.
tetapi, cinta tak mengenal musim
tetap tumbuh pada seorang kesepian.

***

hujan di musim kering.
cintaku gugur di pelataran
tumbuh subur di ingatan.

***

musim gugur.
cokelat kuning kemerah-merahan
perhiasan alam.
di antara panas dan dingin
cinta khusyuk mengukir kenangan.

***

perlu media yang tepat agar anggrek tak mati layu.
seperti cinta;
butuh hati yang tulus agar mengakar dan tumbuh.

***

sekuntum bunga kenanga
melayu di bening matamu
merekah seketika
saat menatap cinta.

***

Mawar, kekasihku ...
kaulah bunga yang tak layu
mekar pada segala cuaca
memberi warna ceria dalam fantasiku.

***

keguguran; mati layu sebelum tumbuh.
seperti dulu
ketika aku berusaha keras mencintaimu.

***

hujan belum berhenti.
bunga melayu
berguguran kelopaknya
jatuh ke tanah
terbawa arus
membawa serta lamunanku menuju entah ....

***

akan selalu ada hal baru yang membawa manfaat bagi kehidupan.
seperti kisah
daun teh yang gugur lalu jatuh ke dalam cangkir petani suci.

***

salam hormat kepada pejuang terdahulu yang bertempur mati-matian di medan perang.
sepeninggalnya
tak layu nama
tetap mekar sebagai kusuma bangsa.

***

petuah guru:
hidup adalah bergerak dan berjuang
tak kenal lelah;
jihad meraih merdeka.
bertempur hingga gugur memeluk surga---husnulkhatimah.

-----0-----

Agustus, 2021

~SirriSaqti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun