Mohon tunggu...
Sindy Fajriyanti
Sindy Fajriyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hello!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengalaman Menggunakan Media Komunikasi Konvensional dan Media Baru (New Media)

1 April 2021   23:03 Diperbarui: 1 April 2021   23:30 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat saya beranjak remaja, seiring perkembangan zaman dan perkembangan teknologi pun semakin maju dengan adanya media baru (new media). Hal ini menyebabkan koran dan majalah mulai ditinggalkan dan mulai berpindah ke media baru. Dengan adanya media baru seperti internet, saya jadi dapat lebih mudah menjangkau jangkauan yang lebih luas lagi seperti mencari sesuatu melalui google, hal ini dapat membantu saya menyelesaikan pekerjaan sekolah saya selain mencari nya dibuku pelajaran saya. Selain menggunakan google, saya juga bermain Facebook seperti yang lainnya, dengan Facebook saya dapat menggunakannya sebagai media chatting dan membuat atau mengeshare kegiatan sehari-hari saya kepada teman-teman saya di Facebook.

Setelah Facebook, lalu munculah aplikasi chatting lainnya seperti BBM atau Blackberry Mesengger. Dengan adanya BBM ini lebih memudahkan saya untuk menghubungi teman-teman dan keluarga saya. Jika kita ingin chattingan dengan teman kita, terlebih dahulu kita harus menyimpan kontak atau dinamakan Pin BBM satu sama lain. Aplikasi BBM ini tidak jauh berbeda dengan Whatsapp, keduanya sama sama memiliki fungsi untuk melakukan interaksi atau chattingan dengan teman -- teman serta dapat mengirim foto atau video bahkan dokumen walaupun memiliki fungsi yang sama Whatsapp tetap memiliki kelebihannya dari BBM.

Seiring berjalannya waktu, zaman semakin maju dan berkembang, kini aplikasi-aplikasi baru semakin banyak bermunculan seperti Whatsapp, Instagram, Twitter, Youtube, Line, Tik Tok dan bahkan game online. Apalagi disaat pandemi covid-19 saat ini, kita diharuskan merubah sistem perkuliahan menjadi sistem daring atau online, dengan begitu munculah berbagai macam aplikasi yang dapat membantu sistem perkuliahan kita. Aplikasi tersebut antara lain seperti : Google Class Room untuk memberikan tugas dan mengumpulkan tugas, lalu ada Google Meeting dan Zoom Meeting yang digunakan untuk video call atau bertatap muka secara beramai-ramai dengan teman kelas dan dosen, serta dapat melakukan Share Screen untuk mempermudah dosen menjelaskan materi dan presentasi, dan beberapa aplikasi lainnya.

Tetapi dengan begitu, media komunikasi konvensional tidak semata -- mata ditinggalkan begitu saja, masih banyak orang jaman dahulu yang masih membaca koran, mendengarkan radio dan menonton televisi dijaman sekarang. Karena media komunikasi konvensional memiliki karakteristik atau ciri khas yang berbeda dari media baru atau new media.

Itulah beberapa pengalaman saya dalam menggunakan media komunikasi konvensional dan media baru (new media). Adapun perbedaan yang mencolok dari cara menyampaikan informasi dan menyalurkan informasinya. Media Konvensional lebih menggunakan media cetak kertas seperti koran, tabloid dan majalah, serta penyampaian informasi yang lebih lama dan hanya menampilkan gambar dan tulisan saja dan tidak dapat terhubung secara langsung. Dibanding dengan media konvensional, media baru (new media) lebih cepat menyebarkan informasi dan lebih mudah diakses tanpa harus memiliki alat untuk mengakses media tersebut, serta biaya yang terjangkau dan efisien untuk media baru dan dapat terhubung secara langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun