Mohon tunggu...
Silva ArestaWulandari
Silva ArestaWulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menyoal Komodifikasi Konten Online Berbau Pornografi

17 Juli 2022   18:41 Diperbarui: 17 Juli 2022   18:47 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan hanya soal minat pasar, kenyataannya pornografi juga sangat potensial membantu bisnis mendulang keuntungan.

Salah satu Tim Peneliti University of Georgia, Tom Reichert, menarik kesimpulan mengapa 20% bisnis yang ia teliti menggunakan daya tarik seksual dalam promosi. Menurutnya,  "Seks menjual karena menarik perhatian. Orang-orang dirancang untuk memperhatikan informasi yang relevan secara seksual, sehingga iklan dengan konten seksual diperhatikan."[8]

Ringkasnya, jumlah promosi pornografi yang marak itu dapat memuaskan hasrat perusahaan untuk mendulang keuntungan. Buktinya, ada banyak perusahaan yang menggunakannya.

Dampak Negatif Komodifikasi Konten Novel berbau Pornografi

Pada dasarnya, tak masalah jika sebuah bisnis melakukan komodifikasi lalu mencari keuntungan dan menyesuaikan diri dengan selera pasar. Namun, hal ini menjadi problem ketika komodifikasi mendorong pelaku bisnis untuk menafikan nilai-nilai yang jauh lebih esensial. Mulai dari nilai agama, moral, sosial, hingga aturan negara.

Faktanya, berdasarkan berbagai riset, pornografi memicu dampak negatif yang tidak sederhana. Tentu saja, dampak ini juga dapat berimbas terhadap pembaca novel. Hal inilah yang saya soroti secara serius. Berikut beberapa di antaranya:

Dampak Individual

Tingkat kerentanan dampak negatif dari pornografi sangat besar terhadap kalangan anak dan remaja. Akses novel berbau pornografi yang juga menjangkau segmentasi ini tentu menjadi sesuatu yang wajib diwaspadai.

Kemendikbud menguraikan beberapa efek negatifnya. antara lain: [9]

Kerusakan otak; akibat elemen otak bernama prefrontal cortex terlalu banyak dibanjiri dopamin yang dihasilkan saat membaca konten porno.

Gangguan emosi; bentuknya mudah marah, tersinggung, mudah lupa, dan kerap merasa cemas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun