Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Catatan Lika-Liku Bersejarah Berjumpa Opa Tjiptadinata dan Oma Roselina, Kompasianers Legendaris dan Ter-epic

27 Agustus 2022   22:15 Diperbarui: 29 Agustus 2022   19:09 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan Layar chat WA Mas Kevin | Dokpri

Ya, saat itupun suara saya sampai bergetar karena rasa haru saya dan benar-benar sangat menyentuh hati saya, betapa ternyata Opa Tjiptadinata dan Oma Roselina, meskipun sudah bermukim di Australia ternyata tetap cinta Indonesia sebagai tumpah darahnya, biar jauhnya dimanapun dan bagaimanapun Indonesia tidak akan pernah hilang dari kalbu Opa Tjiptadinata dan Oma Roselina.

Saat Foto Bareng Opa Tjiptadinata dan Oma Roselina, di Acara Kopdar Kompasianers Samarinda | Dokumen Kompasianers Samarinda
Saat Foto Bareng Opa Tjiptadinata dan Oma Roselina, di Acara Kopdar Kompasianers Samarinda | Dokumen Kompasianers Samarinda

Ya. Kebersamaan dan kenangan indah bersejarah yang tak akan pernah terlupakan, dan secara khususnya bagi saya momentum Kopdar ini sangat membuat saya haru, mengobati kerinduan saya dan sekaligus mengobati rasa kecewa dan kesedihan saya ketika saya mengingat bagaimana lika-liku kegagalan saya berjumpa Opa Tjiptadinata dan Oma Roselina di Jakarta lalu.

Dalam pertemuan Kopdar yang berharga ini saya menangkap pesan bermakna mendalam yang disampaikan oleh Opa Tjiptadinata yaitu;

1. Menulislah untuk kita sendiri, karena menulis itu merupakan terapi hati dan jiwa bagi kita, bermanfaat melawan pikun, dan membuat otak sehat.

2. Menulislah dengan hati, jangan mengutamakan motif komersialitas belaka, tapi menulislah dengan keutamaan untuk berbagi manfaat kepada orang lain.

3. Menulislah dengan diiringi membaca, karena dengan membaca akan membuat memori pikiran terasah, dan membuat kita bijak dalam menuangkan apa yang akan kita tuliskan.

Ya, begitulah kiranya tiga petuah Opa Tjiptadinata yang bisa saya tangkap di sela-sela obrolan kami semua saat Kopdar tersebut.

Tak lupa dalam Kopdar ini, Opa Tjiptadinata dan Oma Roselina memberikan kenang-kenangan/cinderamata berharga kepada kami semua yang tentunya semakin melengkapi momen Kopdar bersejarah ini.

Kenangan-kenangan/cinderamata dari Opa Tjiptadinata dan Oma Roselina | Dokpri.
Kenangan-kenangan/cinderamata dari Opa Tjiptadinata dan Oma Roselina | Dokpri.

Ya, betapa luar biasanya Opa Tjiptadinata dan Oma Roselina, jauh-jauh dari negeri Kangguru Australia, dengan usia yang sudah hampir 80 tahun, dan karena saking cintanya kepada Indonesia sebagai tumpah darahnya, tak menyurutkan niat untuk selalu menjalin silaturahmi dan membangun rasa kekeluargaan untuk bertemu langsung dengan kita para Kompasianers.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun