Mohon tunggu...
Naufa Rafsanjani
Naufa Rafsanjani Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Freelance

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sebuah Ucapan Manis

28 Juli 2019   22:13 Diperbarui: 28 Juli 2019   22:38 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

{Kamar} 

Dia, jadi dia yang ada di album foto itu. Kenapa harus dia. Aku pikir bukan dia? Tapi, ada apa dengan jantung ini. Bukankah awalnya perasaan ini biasa saja. Tetapi setelah mengetahui semuanya, mengapa menjadi tidak beraturan.

Siapa yang tidak ingin berkenalan dengan lelaki tinggi, pintar, kapten basket. Semua remaja perempuan disekolahku justru banyak yang berusaha mendekatinya. Tetapi tetap saja aku melihat usaha itu itu sia-sia. 

Dia tidak seperti lelaki yang lainnya. Bukan, maksud aku bukan seperti itu. Aku hanya melihat dengan apa yang aku lihat saja. 

12:00 Siang

{Sekolah} 

"Dik,"

Seketika bibirku tertutup ketika melihat Dika yang berjalan berdua dengan wanita itu. Ah, mungkin dia kekasihnya Dika. 

Aku langsung mengalihkan pandanganku dan bergegas meninggalkan kantin dan berjalan menuju lorong kelas. 

Mengapa, maksud dia apa selama ini. Apa maksud sikap dia denganku selama ini. Apa karena aku begini, dia menjadi berubah. Entahlah, sudah sejak lama aku menutup perasaan. Namun ketika aku aku mencoba membukanya kembali, semuanya telah menjadi seperti dulu. 

Dika, apa kamu selalu menganggap kata-kata perhatian itu terbilang biasa saja?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun