IV. Organisasi Islam dan Pendidikan
Bersama masuknya pengaruh kemajuan pada awal abad ke-20 ke Indonesia, Minangkabau telah menjadi pintu gerbang utama . Menurut Korver, (1985); Deliar Noer, (1980) : dan  Azyumardi Azra, (2004), paling tidak ada 4 jalur utama masuknya pembaharuan pemikiran Islam ke Indonesia dari Timur Tengah.Â
Keempatnya adalah melalui masyarakat Indonesia keturunan Arab; tokoh-tokoh modernis Islam Minangkabau; Â organisasi Islam modern dan tradisional seperti Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, Â Tarbiyah Islamiyah, Jamiat al-Khairiyah, Al-Irsyad, al-Washliyah dll; Â Serta melalui media, buku, Â jaringan ulama Timur Tengah dan Nusantara. (Azyumardi Azra, 2004).
Khusus untuk Minangkabau organisasi Islam yang dominan di tengah masyarakat di perkotaan dan pedesaan adalah Muhammadiyah[5], Tarbiyah Islamiyah[6]Â Nahdatul Ulama, dan Jama'ah Tariqat, baik Syatariyah maupun Naqsyabandiyah. Tiga yang pertama di samping merupakan jam'iah, persyarikatan sosial kemasyarakatan juga mempunyai amal usaha di berbagai bidang.
Muhamamdiyah dan Ortom-ortomnya (7 Ortom) mempunyai 317 Â instalasi pendidikan dari Taman Kanak-kanak, SD, Ibtidaiyah, Pesantren, SMA, SMP, Tsanawiyah , Aliyah dan Universitas Muhammadiyah Sumbar dengan 9 Fakultas dengan program D3, S1 dan Pascasarjana serta Akademi perawat Aisyiah.Â
Ada Ma'ahad Dirasah Islamiyah wa Lughatu al-Arabiyah Zubaie Bin Awwam, kerjasama dengan AMCF (Asian Muslim Charity Foundaion). Tahun akadmi 2016 ada 2 fakultas baru di UMSB. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik serta Sains-Teknologi. Â [7]Â
Pusat pendidikan Islam Muhammadiyah Kauman Padang Panjang berdiri sejak 1938 oleh Buaya Hamka dan tokoh seangkatannya. Kini semakin kokoh dengan adanya Madrasah Aliyah, Tsanawitah Kuliyatul Muballighin, SD, TK dan Paud di situ. Pesantren  besar lainnya, Al-Kautsar 50 Kota, Muallimin di Sawah Dangka Agam dan Mualimin di Lintau, Batu sangkar serta di Ujung Gading Pasaman Barat,serta  al- Mumtaz di Solok, dll.
Muhammadiyah Smbar  mempunyai 48 Panti Asuhan, 1500 Masjid dan Musalla, hampir 600 persil tanah wakaf dan hasil pembelian. Mempunyai 2 Rumah Sakit Aisyiah dan 8 poliklinik . Ada lembaga ekonomi berbasis syariah, seperti 8 BMT dan BPS Syariah. Banyak lagi yang lain.
Sementara Tarbiyah Islamiyah, mempunyai puluhan madrasah dengan yang terkemuka antara lain di Ampek Angkek Canduang serta Batu Hampar Payukumbuh. Selanjutnya, madrasah-madarasah independen. Artinya tidak terkait langsung secara struktural dengan organisasi keagamaan seperti Muhmmadiyah dan Tarbiyah.
Antara lain seperti yang telah kita ketahui adalah Diniyah Putri dan Thawalib, Nurul Ikhlas, Serambi Mekkah di Padang Panjang. Sumatra Thawalib di Parabek dan Pesanten modern Terpadu Prof. Dr. HAMKA di Duku Pariaman.
Pesantren indpenden lain yang ada di berbagai nagari, diperkirakan ada sekitar 500 buah. Pesantren-pesantren ini tidak terlalu ketat administradi dan manajemennya atau dengan kata lain secara kualitas  masih belum memenuhi harapan umat, kecuali ada beberapa yang masih dapat dihitung dengan jari.