Mohon tunggu...
Shinta Dwi Lestari
Shinta Dwi Lestari Mohon Tunggu... Full Time Blogger - 👤 Siswa

🌻

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sebuah Keikhlasan

14 Februari 2021   21:05 Diperbarui: 14 Februari 2021   21:13 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Matahari mulai menampakkan sinarnya, hingga menembus ke celah kecil jendela. Membuat Bella dan Safira membuka matanya, karena silau yang menusuk indera penglihatannya.

Drrrtt....Drrrtt....

Safira mengalihkan pandangan mereka ke ponsel yang baru saja bergetar. Bella mengangkat telepon dari nomor yang tidak dikenal.

"Apa? Tidak mungkin... Terimakasih informasinya." Bella menangis menjadi-jadi setelah menerima telepon tersebut.

"Ada apa Bel?" Tanya Safira dengan wajah bingung.

"Pesawat yang dinaiki Mama, Papa dan Ara hilang kontak lalu jatuh ke laut. Kemungkinan, semua korban telah tewas."

Jedug...

Jantung Bella berdetak dengan hebat. Ia terduduk di atas sofa. Tubuhnya lemas, Bella tidak menyangka bahwa semua akan seperti ini.  Bella dan Safira saling berpandangan, mereka tampak terkejut dan tak percaya. Bella terbaring tak berdaya di kamarnya, dia belum sadarkan diri setelah pingsan saat mendapatkan kabar buruk itu.

Tidak... Tidak mungkin ini terjadi.... Mama, Papa dan Ara masih hidup...

Bella tidak percaya bahwa itu semua akan terjadi, Kini Bella sudah tidak memiliki orang tua lagi. Sedari tadi, Safira terus menunggui Bella yang masih belum sadarkan diri. Wajahnya tampak khawatir, ia terus menggigiti kukunya. Setelah mendengar teriakan Bella, Safira merasa lega karena Bella sudah sadar.

"Mama, Papa dan Ara dimana? Mereka masih hidup kan?" Ucap Bella

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun