Mohon tunggu...
SEWU BEJO
SEWU BEJO Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Merintang Rindu (Bagian #1)

29 September 2018   23:58 Diperbarui: 29 September 2018   23:57 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"300"

"1993"Asyi tersenyum senang karena bisa membaca tulisan yang berukuran sangat kecil di benda itu. Sambil melihat bagian-bagian yang lain.

"Jeumpa, Aceh; michelia cham... champaca; 1993; 300,-."

"Anggrek Larat, Maluku; phalaenopsis amabilis; 1994; 150,-."

Asyi kesulitan ia melafalkan istilah nama ilmiah bunga di perangko yang ias temukan, tapi ia tahu bahwa istilah itu sangat dekat dengan nenek Tik. Asyi ingat bahwa neneknya sering membicarakan tentang tanaman-tanaman liar Indonesia seperti etlingera elatior, phalaenopsis cornu-cervi, cryptocoryne hudoroi, dendrobium spectabile, rafesia arnoldii, dendrobium erosum, paphiopedilium supardii, amorphophallus titanium.

Asyi membuka lembaran berikutnya lalu mendekatkan pandangannnya ke wajah prangko-prangko tipe C bergambar tari daerah terbitan negara Republik Indonesia yang terbit pada tahun-tahun jauh sekali sebelum tahun kelahirannya. Ia menemukan prangko dengan ilustrasi tari Muli Betanggai, Lampung yang memiliki nilai nominal 300,- terbitan tahun 1995; ada pula prangko dengan ilustrasi tari Gending Sriwijaya, Sumatera Selatan terbitan tahun 1993 yang memiliki nilai nominal yang sama seperti prangko tari Muli Betanggai. Tak terlewat dari pandangan Asyi prangko dengan ilustrasi atlet pada perlombaan Asean Games ke 12 di Hiroshima 1994 dan prangko perayaan 75 Tahun Perkumpulan Filatelis Indonesia tahun 1997.

Bukan hanya prangko-prangko dari Indonesia, Asyi menemukan prangko terbitan Thailand dengan ilustrasi potrait seorang pria berkacamata yang memiliki nilai nominal 2 BAHT;  prangko terbitan USA dengan ilustrasi seorang tokoh bernama A. Philip Randolph 25; ada pula prangko dengan ilustrasi seorang pria yang nampak seperti seorang musisi bertuliskan Cole Porter USA 29. Bahkan Asyi menemukan tiga prangko terbitan negara Nicaragua yang merupakan salah satu negara di Amerika Tengah. Salah satu perangko tersebut  berilustrasi satelit luar angkasa yang bertuliskan cometa halley tepat dibawah tulisan berhuruf kapital NICARAGUA. Di bagian kanan atas terdapat tulisan correos 1985; dibagian kiri bawah terdapat tulisan OBSERVATORIO SUBTERRANEO DE TYCHO BRAHE yang memiliki ukuran lebih kecil. Yang jelas semua prangko-prangko yang ia temukan terbit pada tahun-tahun jauh sekali sebelum ia lahir.

Dari banyaknya prangko yang Asyi temukan, prangko yang paling ia suka adalah prangko dengan ilustrasi empat anak yang nampak sangat bahagia sambil membawa layang layang. Prangko yang memiliki nilai nominal 100,- itu dibuat untuk menyemarakkan perayaan Hari Anak Nasional 1992. Saking tertariknya dengan prangko itu, Asyi mengambil prangko itu dari lembaran dan memainkan perforasi prangko favoritnya.

Lembaran-lembaran kertas bagian pembuka ditempeli amplop surat. Lembaran berikutnya terisi prangko yang ditempel secara penuh. Di bagian atas setiap kertas terdapat tulisan yang menurut Asyi merupakan alasan kenapa beberapa prangko yang diletakkan pada satu kertas berbeda dengan prangko yang diletakkan pada kertas lainnya.

Keesokan harinya tak lama setelah Asyi, ibunya, dan neneknya selesai sholat Subuh berjamaah di rumah. Tiba-tiba hujan turun; sangat deras. Saat itulah air mengalir dimana-mana; termasuk basemen. Sebagian besar air datang dari ventilasi kecil yang ada di basemen. Ibu memang sudah membuat alat sederhana yang membuat ventilasi itu tertutup agar air tidak masuk. Tapi Asyi sering melihat penutup yang ibu buat tak berfungsi saat hujan deras datang;  dan air tetap merembes masuk. Saat itulah udara disana semakin lembab; sekaligus menjadi hari yang sangat sibuk untuk Asyi, nenek Ti, dan tentu saja untuk ibu Asyi.

"Aghhh... tak ada tempat lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun