Mohon tunggu...
Erma Alfiana Hidayah
Erma Alfiana Hidayah Mohon Tunggu... Guru -

Saya menyukai senjaNya. Sungguh.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Senja Tak Sakit Hati"

23 September 2016   23:03 Diperbarui: 24 September 2016   01:22 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taken by me Erma Alfi

Sudah berapa kali tawa ku lepas, menyambut pertanda itu.

Awan semakin menghilang. Langit bersih.

Angin dengan mode sepoi berjalan melaksanakan tugasnya.

Aku kemudian berdiri, dengan segenap hati yang menggebu.

Tak bisa kubayangkan, mereka mengelu-elukan tangkapanku pada sinar matahari.

Tak bisa kubayangkan, bahagianya memuji warnaku sebelum gelap datang.

Angin tiba-tiba terburu-buru mengarah ke sana.

Kutanya mengapa, tapi saking terburunya ia hanya kuasa menengok ku saja.

Kutanya lagi mengapa pada yang lain.

Beberapa yang dibelakangnya menjawab sepatah kata, kemudian suaranya menghilang.

Ku benar-benar tak menangkap alasannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun