"Haik... saya Nara senang bertemu denganmu." Jawabnya sambil membungkukkan badan khas orang Jepang bila bertemu teman. Kulihat wajahnya yang tersenyum ramah. Kali ini aku yang tertegun luar biasa bahasa Indonesia yang digunakan lancar sekali.
"Kamu, Kamu bahasa Indonesianya lancar  sekali" kataku tergagap. Entah kenapa kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutku. Dia tertawa sebentar dan menjawab.
"Ya, iyalah, aku lima tahun tinggal di Indonesia baru pindah kesini." jelasnya sambil berjalan memasuki rumah dan memperhatikan konsep rumah ini, sama seperti awal aku sampai ke rumah ini.
"Rana, ini aku bawakan susu pisang dan coklat yang paling enak di Jepang, sambutan untuk sahabat terspesial yang sepuluh tahun tidak bertemu." Kata gadis itu sambil menyerahkan tas kertas yang diterima Rana dengan senangnya. Rana mengajak temannya itu ke sofa. Mereka saling melepas rindu sepertinya tidak memperhatikan kehadiranku. Rana  lalu mengeluarkan isinya dan meminum sebotol susu pisang yang dibawa gadis itu tanpa menawarkan aku. Aku masih berdiri mematung memandangi tingkah laku dan wajah teman Rana. Kalau memang ia Naraku, aku harusnya sudah merasakannya, tapi entah kenapa ia terlihat tidak familiar dimataku. Tentu saja alasan satu-satunya karena kami sudah berpisah lima belas tahun lamanya.
Siapa gadis itu mengapa namanya serupa dengan Nara-ku???
Bersambung yah fren....