Mohon tunggu...
Seni Asiati
Seni Asiati Mohon Tunggu... Guru - Untuk direnungkan

Berawal dari sebuah hobi, akhirnya menjadi kegiatan yang menghasilkan. Hasil yang paling utama adalah terus berliterasi menuangkan ide dan gagasan dalam sebuah tulisan. Selain itu dengan menulis rekam sejarah pun dimulai, ada warisan yang dapat kita banggakan pada anak cucu kita nantinya. Ayo, terus torehkan tinta untuk dikenang dan beroleh nilai ibadah yang tak putus.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Misteri Rana

29 Mei 2020   21:53 Diperbarui: 29 Mei 2020   22:22 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Haik... saya Nara senang bertemu denganmu." Jawabnya sambil membungkukkan badan khas orang Jepang bila bertemu teman. Kulihat wajahnya yang tersenyum ramah. Kali ini aku yang tertegun luar biasa bahasa Indonesia yang digunakan lancar sekali.

"Kamu, Kamu bahasa Indonesianya lancar  sekali" kataku tergagap. Entah kenapa kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutku. Dia tertawa sebentar dan menjawab.

"Ya, iyalah, aku lima tahun tinggal di Indonesia baru pindah kesini." jelasnya sambil berjalan memasuki rumah dan memperhatikan konsep rumah ini, sama seperti awal aku sampai ke rumah ini.

"Rana, ini aku bawakan susu pisang dan coklat yang paling enak di Jepang, sambutan untuk sahabat terspesial yang sepuluh tahun tidak bertemu." Kata gadis itu sambil menyerahkan tas kertas yang diterima Rana dengan senangnya. Rana mengajak temannya itu ke sofa. Mereka saling melepas rindu sepertinya tidak memperhatikan kehadiranku. Rana  lalu mengeluarkan isinya dan meminum sebotol susu pisang yang dibawa gadis itu tanpa menawarkan aku. Aku masih berdiri mematung memandangi tingkah laku dan wajah teman Rana. Kalau memang ia Naraku, aku harusnya sudah merasakannya, tapi entah kenapa ia terlihat tidak familiar dimataku. Tentu saja alasan satu-satunya karena kami sudah berpisah lima belas tahun lamanya.

Siapa gadis itu mengapa namanya serupa dengan Nara-ku???

Bersambung yah fren....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun