Menyayat diam, meski tak menangis.
Asap mengepul, luntur perlahan,
Hilang ditelan udara lautan.
Begitu pula cinta yang sirna,
Tinggalkan duka menggerogoti sukma.
Namun, di sela kepulan kelabu,
Ada secercah harapan baru.
Seperti bara yang padam dan dingin,
Masih ada ruang untuk cinta yang lain.
Jadi, biarkan asap berlalu pergi,
Hancurkan belenggu cinta yang mati.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!