Mohon tunggu...
sintesais
sintesais Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Fatum Brutum Amorfati

Makhluk bersari-pati tanah yang diselundupkan oleh Sang Maha Pengedar untuk memberlangsungkan hidupnya kembali ke bumi, setelah sekelibet diperlihatkan surga-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ini Anganku dan Aku Ingin

30 Mei 2021   12:47 Diperbarui: 30 Mei 2021   12:48 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.id/floowerdad

Aku ingin menjadi buku-bukumu, 

yang setiap hari,

 kau peluk ia sebagai pelepas penat.

Aku ingin menjadi setiap halamannya,

lembar demi lembar,

paragraf demi paragraf,

yang kau kunyah ia dengan begitu semangatnya.

Aku ingin menjadi tintanya,

huruf demi huruf,

bait setiap bait,

kau genggam halus ia.

Pun juga, kekasih,

aku ingin menjadi bau buku baru itu,

saat kau klopek ia dari plastiknya,

semerbak harumnya,

dan tak henti-hentinya kau ciumi ia,

bak sedang sakau akan opium.


Namun, kemana aku?

setelah habis kau baca,

apa ditinggalkan diselipan rak,

bersama buku lainnya,

hingga berdebu.

Ataukah di kepalamu,

yang suatu saat,

kau tuliskan,

menjadi diksi-diksi pengetahuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun