Mohon tunggu...
Selamet
Selamet Mohon Tunggu... Indonesia

Manusia yang ingin SELALU menulis segala sesuatu yang BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Pendidikan Bermutu dari Sinergi Orang Tua, Guru dan Pemerintah

13 September 2025   19:25 Diperbarui: 13 September 2025   19:25 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gala Wicara di BBPMP Jatim (dok.pribadi)

Dinnar Tasmulaylisyah, Fasilitator Sidina Community & Perwakilan orang tua/wali siswa (menghadirkan perspektif keluarga)

Beberapa poin penting dari sesi ini:

  • Pentingnya berpikir kritis sejak dini, Dr. Rahmawati menegaskan bahwa dalam 10--20 tahun ke depan (bahkan mungkin seterusnya), kemampuan critical thinking akan menjadi modal utama generasi muda. Oleh karena itu penguatan mulai dari PAUD dan SD menjadi penting.

  • Empat kecakapan abad 21. 4C: critical thinking, creativity, collaboration, communication. Kerangka 4C ini banyak dijadikan rujukan global untuk menyusun kurikulum dan praktik pembelajaran yang relevan dengan tuntutan masa depan. 

  • Platform & kolaborasi guru . Kemendikdasmen menyediakan platform formal bagi tenaga kependidikan untuk berbagi ide dan praktik; transformasi platform Ruang Guru menjadi sarana guru untuk bertukar ide, mengunduh bahan ajar, dan mengikuti pelatihan. Platform semacam ini diharapkan mempercepat adopsi praktik baik antar guru. 

Gelar Wicara (dok.pribadi)
Gelar Wicara (dok.pribadi)

Sesi Tanya Jawab & Penutup
Sesi tanya jawab hidup dengan ada tiga penanya yang hadir di tempat, dan satu penanya daring Rudi (atau Komarudian) dari Lamongan yang mengangkat isu praktis tentang penerapan program dan kolaborasi dengan orang tua. Diskusi tuntas, ditutup dengan foto bersama yang menandai semangat kolaborasi antara Kemendikdasmen, BBPMP, Kompasiana, guru, pelajar, dan orang tua. Lalu, Apa yang bisa kita ambil dari kegiatan Ini?

  1. Pendidikan berkualitas itu holistik. Acara memperlihatkan bahwa program pemerintah kini tidak hanya soal sarana-prasarana (revitalisasi), tapi juga perhatian pada aspek non-akademik: nutrisi, jeda belajar, interaksi sosial, kebiasaan tidur, serta kreativitas dan komunikasi.

  2. Soft skills bukan tambahan melainkan inti. Kutipan "20% akademik : 80% softskill" yang disampaikan di acara berkorelasi dengan tren global yang menempatkan keterampilan non-teknis sebagai faktor penting dalam keberhasilan jangka panjang di dunia kerja. Penguatan keterampilan ini perlu dirancang dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. 

  3. 4C sebagai panduan praktis. Mengintegrasikan critical thinking, creativity, collaboration, communication ke dalam pembelajaran sehari-hari (projek, diskusi, pembelajaran berbasis masalah) akan menyiapkan siswa menghadapi ketidakpastian masa depan. 

  4. Platform guru (Ruang Guru) dan kolaborasi lokal penting. Fasilitas digital untuk guru mempercepat penyebaran praktik baik; namun keberhasilan tetap bergantung pada implementasi di kelas, dukungan orang tua, dan sinergi antar pemangku kepentingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun