Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keterbatasan

27 Agustus 2023   15:13 Diperbarui: 27 Agustus 2023   15:19 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Keterbatasan

Menggapai Harapan-13

@Cerpen

Jingga, Bapak dan Ibu mau ke rumah Ibu Sita di Desa, ikut ya Nak! Kamukan sudah selesai ujian," ajak Ibu Mirna.
Saat Bu Mirna mengajak putrinya menemui saudaranya di Desa, dia diam sesaat. Tidak tahu apa yang ada di benaknya. Seharusnya dia senang akan bertemu saudaranya yang sudah lama tidak bertemu.

"Bamaimana Nak, apa ada tugas lainnya?" tanya ibunya sembari membelai rambut putrinya yang terurai.

"Ya, deh Bu," jawab Jingga.

Bu Mirna mengemasi pakain ke dalam koper berukuran sedang mereka akan menginap barang satu malam

Senja itu awan mengelap, rintik hujan terdengar di atas genting. Semakin lama hujan turun sangat derasnya disertai suara guntur dan kilat. Bu Mirna melantunkan doa, memohon agar besok tidak turun hujan.

****

"Ayah, ibu, aku sangat rindu ibu, hu, hu, hu," tangisnya mengudara.

"Wah, ada suara orang menangis, siapa ya? Tanya teman kakak Sita di tempat yang jauh.

"Ridwan, bangun," Tino mengguncang tubuh Ridwan yang sedang bermimpi.

Tetiba Ridwan terbangun dari mimpinya. Dikuceknya netranya lalu mengedarkan pandangannya ke sekitarnya.

"Ada apa dengan saya, kenapa kamu membangunkanku," tuturnya heran.

"Ridwan, kudengar kamu menangis tersedu-sedu," balas temannya yang bernama Tino.

Ridwan bergeming, akhir-akhir ini dia selalu teringat akan orang tuanya yang sudah lama ditinggalkannya. Namun, dia tidak bisa berbuat sesuatu. Dengan keterbatasan uang yang dimilikinya.

Bersambung....
Jakarta, 27 Agustus 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun