Mohon tunggu...
Sechudin
Sechudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - #wartaklasik

Jurnal Lokal

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menjelang Adzan Maghrib

15 Maret 2024   16:17 Diperbarui: 15 Maret 2024   16:19 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di ufuk barat matahari melengkung
Dalam keemasan senja yang memancar
Langit biru mulai memudar perlahan
Menyambut datangnya malam nan berkah

Di bumi yang sunyi, hati-hati berkumandang
Suara adzan mengalun merdu
Memanggil umat untuk berhenti sejenak
Dan kembali kepada Sang Pencipta Yang Maha Esa

Baca juga: Tafakur Ramadan

Di sudut-sudut kota, kehidupan terhenti
Manusia bersiap untuk bertemu-Nya
Dengan wudhu dan hati yang bersih
Mereka berlomba-lomba menuju masjid

Di sudut-sudut rumah, aroma harum
Masakan lezat menggoda selera
Namun puasa yang dijaga dengan ikhlas
Membuat mereka menunggu dengan sabar

Menjelang adzan maghrib, hati terpaut
Dalam doa dan dzikir yang penuh khidmat
Memohon ampunan dan rahmat-Nya
Di malam yang penuh berkah ini

O Ramadan, bulan penuh kemuliaan
Engkau datang dengan rahmat yang melimpah
Menjelang adzan maghrib, hati penuh syukur
Karena kita berada dalam cinta-Nya yang abadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun