Mohon tunggu...
Sechudin
Sechudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - #wartaklasik

Jurnal Lokal

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Benturan Cinta dan Kasih Sayang

25 Juni 2021   14:47 Diperbarui: 25 Juni 2021   14:50 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Subuh sudah nampak dari isyarat para muadzin yang harmoni melantunkan Adhan

Suara ayam jago pekik saut saling menyambar

Aku pun masih duduk manis menghadap ke barat sambil menunduk redup

Dikelilingi oleh para da'i dan kyai yang dari semalam membimbing menyampaikan ayat-ayat Tuhan

Satu persatu ayat-ayat itu masuk ke dalam telinga kananku

Berputar di ubun-ubun seperti rotasi jarum jam dinding yang terpampang di dalam kamar

Sebagian masuk menusuk dalam hatiku

Sebagian meronta dengan beringas lari keluar lewat telinga kiriku

Ayat-ayat itu menusuk dan merobek-robek hati yang membatu

Hati ini pun tampak menangis meneteskan air mata

Menahan perih penuh simbah darah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun