Subuh sudah nampak dari isyarat para muadzin yang harmoni melantunkan Adhan
Suara ayam jago pekik saut saling menyambar
Aku pun masih duduk manis menghadap ke barat sambil menunduk redup
Dikelilingi oleh para da'i dan kyai yang dari semalam membimbing menyampaikan ayat-ayat Tuhan
Satu persatu ayat-ayat itu masuk ke dalam telinga kananku
Berputar di ubun-ubun seperti rotasi jarum jam dinding yang terpampang di dalam kamar
Sebagian masuk menusuk dalam hatiku
Sebagian meronta dengan beringas lari keluar lewat telinga kiriku
Ayat-ayat itu menusuk dan merobek-robek hati yang membatu
Hati ini pun tampak menangis meneteskan air mata
Menahan perih penuh simbah darah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!