Bulan Mei yang Hilang dari Kalender (06)

Interaksi Masa Lalu (04)

Semua waktu seakan kembali lagi dan aku tidak menyangka jadi dejavu ..

Staf sekolahan itu menyuruh saya duduk diruang tamu yang leha itu ada beberapa foto mantan kepala sekolah yang di pasang juga foto guru yang bertugas disitu.

Rasanya seperti mau waktu ujian dan semua ini semakin jadi nyata teringat dosen penguji yang tidak tepat datangnya dan itulah yang membuatku gagal paham. Padahal staf itu sudah memberitahu bahwa ibu kepala sekolah sudah ada di ruang  tersebut.

"dengan bapak S silahkan masuk ke ruang kepala sekolah.

Aku melangkah ingat ucapan istriku tadi. Baru kali ini aku dibuat dag dig dug jantungku tidak seperti waktu hadapi polisi dan tentara dua puluh tujuh tahun lalu.

"selamat siang" aku kaget benar sebetulnya aku mau uluk salam karena aku tahu sekolahan swasta itu bernuansa agama tertentu.

Aku baru ngeh ketika di hadapanku Wida yang pernah dekat saat menjadi aktivis medio 1998 dulu.

"Wida?"

"mas S?"

"maaf saya mau melamar kerja atas rekomendasi Tin istri saya" aku agak kaku dan kagok di buatnya.

"mas ini benar atau lelucon mu?"

"benar saya mau melamar kerja"

Aku beranikan tahu kan Wida lah dulu yang jadi dewa penolong saat krisis itu menjadi prahara buat kami yang kuliah dan jadi aktivis kala itu.

"kita berjumpa lagi "jawabnya sedikit cairkan suasana. Benar beda cewek kekinian itu kini dihadapanku jadi wanita cantik dan berhijab lagi.

"kapan kita demo lagi bang?"

"sudah lama aku pilih menyepi di balik pegunungan menoreh ini"

Wida yang pernah berjasa bagi hidupku  ketika aku masuk dalam bingkai massa tahun 1998 yang mengapa membuatku sedikit lupa kuliah Wida ada disampingku.

"mas bengong ya jadi nglamar tidak?"

"eh ..nglamar ya?"

"ngelamar kerja bro..jangan bengong aku masih Wida yang dulu"

Sejak masuk jaringan demo semua berubah kelas jadi orang bebas rasanya.