Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi dan Puisi

5 Februari 2024   12:50 Diperbarui: 5 Februari 2024   13:09 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang memadu rindu. (sumber: Dok. Pribadi)

Kopi dan Puisi

Malam ini aku menegak segelas kopi dan sepotong puisi.

Baca juga: Ruang Tersisa

Ah, aku juga hidangkan untukmu, puan.

Aku tahu kamu di seberang sana, sendirian.

Maka, mari kita saling menikmati malam dengan angin-angin yang menyanyikan melodi kerinduan, syair-syair kasmaran, dan juga dinginnya sepi.

Setidaknya kopi hangat kita, serta puisi yang kita cerna, memberikan sedikit kekuatan.

Baca juga: Cinta yang Menyerah

Esok hari tak ada yang tahu, mungkin rindu kita akan saling bertemu.

Kita bercengkrama, walau sekedar bicara basa-basi, kata-kata yang malu-malu untuk diutarakan, serta hati yang saling berontak ingin muntah dari dada.

Baca juga: Berita Masa Lalu

Esok hari tak ada yang tahu puan, kalau mata kita akan benar-benar berbagi ruang yang sama. Sama-sama memandang objek yang sama, kita.

Aku memandangmu dan kamu memandangku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun