Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Paru-paru Hutan

11 Oktober 2025   16:21 Diperbarui: 11 Oktober 2025   15:39 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paru-paru hutan adalah kita
yang tidak mengotori udara 
yang tidak menelantarkan plastik di antara akar-akarnya 
tidak membakar ranting-ranting kering di dekatnya

Paru-paru hutan adalah hujan 
menjadikan tanah yang menyegarkan
menjadi daun-daun hijau tumbuh segar
 mematikan bara yang terbakar

Paru-paru hutan adalah Jalan tanpa polusi
pabrik-pabrik yang tidak mencemari 
sungai-sungai tidak mati 
tanah-tanah tidak mati

Baca juga: Penjual Sapu Lidi

Paru-paru hutan adalah pendaki 
yang datang tidak mengotori 
yang pulang tidak melukai 
hutan tetap hijau tidak mati 

Sungailiat, 11 Oktober 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Kehilangan Pagi

Baca juga: Mereka Berlatih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun