Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Membuka Pintu

10 September 2025   19:41 Diperbarui: 10 September 2025   19:41 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Telambat pulang
sudah melewati waktu petang 
menyadari resiko bakal dihadapi 
letupan marah akan bertubi-tubi

Semua marah terpaksa akan dihadapi
kesalahan telah dibuat sendiri 
janji waktu tidak ditepati 
terpaksa menerima segala marah hingga memaki

Ketika tiba hari sudah malam 
dia masuk rumah diam-diam 
tidak berhasil meredam 
marah bertubi-tubi bagai palu Godam

Dia hanya diam
Tanpa marah apalagi dendam 
di ujung marah kembali diingatkan 
saat petang tidak ada lagi perjalanan 

Sungailiat, 10 September 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Daun Puisi

Baca juga: Puisi : Lengang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun