Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rumah Subuh

16 April 2025   06:19 Diperbarui: 16 April 2025   06:19 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adalah puisi yang sedang dibangun tersusun dengan pondasi pagi
sedang memilih batu agar tak rapuh agar tidak ambruk di kemudian hari 
setiap pagi menjadi parfum yang menyebarkan wangi 
bersama embun jatuh dari daun bukan karena takut dengan batang berduri

Tetapi embun dengan sengaja jatuh untuk berbagi dengan tanah yang juga wangi 
tanah pagi adalah anak perawan yang selesai mandi 
beberapa bunga tersenyum berbagi senyum berseri 
pagi sedang mempersolek diri

Telah diawali dengan doa-doa 
doa para pejuang yang ingin bertemu dengannya 
tempat pertemuan dipenuhi jamaah 
mereka sedang menengadah pasrah

Ruang masih bersih 
waktu terus berjalan tak berselisih 
mulai meninggalkan rumah 
tergantung banyak harapan di wajah 

Sungailiat, 16 April 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Mengejar Puisi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun