Adalah puisi yang sedang dibangun tersusun dengan pondasi pagi
sedang memilih batu agar tak rapuh agar tidak ambruk di kemudian hariÂ
setiap pagi menjadi parfum yang menyebarkan wangiÂ
bersama embun jatuh dari daun bukan karena takut dengan batang berduri
Tetapi embun dengan sengaja jatuh untuk berbagi dengan tanah yang juga wangiÂ
tanah pagi adalah anak perawan yang selesai mandiÂ
beberapa bunga tersenyum berbagi senyum berseriÂ
pagi sedang mempersolek diri
Telah diawali dengan doa-doaÂ
doa para pejuang yang ingin bertemu dengannyaÂ
tempat pertemuan dipenuhi jamaahÂ
mereka sedang menengadah pasrah
Ruang masih bersihÂ
waktu terus berjalan tak berselisihÂ
mulai meninggalkan rumahÂ
tergantung banyak harapan di wajahÂ
Sungailiat, 16 April 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI