Gelora laut perlahan menenggelamkan marahari, hingga memercikkan warna jingga yang menyelimuti kulit lagit. Adalah kita yang sedang di tepi pantai, terasa ombak mencubit. Kaki bergerak menginjak pasir tak sakit. Matahari telah waktunya tenggelam. Tak ingin dipaksa malam.
Indahnya petang dalam adukan gelombang sebagian menuju ke pantai. Adalah kita yang menyaksikan sisa nyiur melambai. Kita yang dibuat terbuai. Sebentar lagi malam. Jangan lepaskan pandangan, ikuti perlahan matahari tenggelam. Dirasakan jatung ditikam, sakit yang membangkitkan dedam.Â
Sejenak terdiam dalam bisikan petang. Benci sudah lama memanggang. Suatu petang di tepi pantai berkarang. Adalah kita yang pernah bertengkar. Dadapun terbakar, melebihi panas membakar semak belukar. Luluhkan benci dalam buaian angin pantai. Bukankah terasa damai?