Â
"Untuk apa menjadi matahari?" Tanya perempuan yang pernah kukenal tapi tak pernah mengikat janji
Tanya itu, setelah ia membaca puisi
Aku menjawab sesuka hati, "untuk menyinarimu disuatu hari."
Mungkin ia tak menyangka jawabanku mengenai di hati
Semoga ia tahu jawaban ini tidak dari hati
Ia bertanya lagi seraya mengirimkan gambar hati
"O mungkinkah?"
"Mungkin saja selagi kaki masih bisa melangkah."
Setelah itu ia tak lagi berkata-kata, kemanakah?
Baru aku ingat di waktu yang lama
Bahwa kami pernah menaruh cinta
Sungailiat, 5 April 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!