Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Guruku Embun

25 November 2019   06:16 Diperbarui: 25 November 2019   06:16 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Guruku embun yang datang ketika pagi, telah mendinginkan diri sebelum menghadapi panasnya perjuangan hari ini. Dingin embun telah menyejukkan hati, telah membekali dengan sabar agar berani melangkahkan kaki. 

Bersama embun telah membekali aku dengan ilmu yang disisipkan di otak dan hati. Aku telah berakal yang bernurani. Guruku embun telah menyejukkan hingga bertahan ketika matahari meninggi.

Butir-butir embun, bak kemilau mutiara ketika guruku mengajarkan aksara. Aku telah bisa melukis embun dengan kata-kata. Guruku embun yang mengajarkan kita sama. Seperti embun yang membuat pagi menebarkan kesejukan untuk semua.

Sungailiat, 25 November 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun