Betis: "Jantung Kedua" yang Sering Terlupakan
Pernahkah Anda mendengar istilah bahwa betis adalah "jantung kedua" manusia? Bukan sekadar ungkapan, melainkan fakta medis yang kini semakin banyak dibicarakan para ahli kesehatan dunia.
Di dalam betis kita terdapat otot bernama soleus, yang fungsinya mirip pompa. Setiap kali kita bergerak, terutama berjalan, otot ini membantu memompa darah dari kaki kembali ke jantung. Tanpa peran si kecil yang tersembunyi ini, darah akan cenderung mengumpul di bawah akibat tarikan gravitasi. Akibatnya, kaki bisa bengkak, muncul varises, bahkan meningkatkan risiko terbentuknya darah beku (blood clot) yang berbahaya.
Cerita dari Zaman Dulu: Dari Tentara Romawi hingga "Ekonomi Berdiri" Jepang
Sejarah mencatat, tentara Romawi kuno dilatih untuk berjalan jauh setiap hari. Konon, salah satu rahasia ketahanan fisik mereka bukan hanya senjata, melainkan disiplin berjalan kaki yang membuat aliran darah tetap lancar.
Di Jepang modern, fenomena yang dikenal dengan istilah "economy class syndrome" sempat jadi berita besar pada tahun 2000-an. Beberapa penumpang pesawat jarak jauh mengalami pembekuan darah karena terlalu lama duduk diam. Dari kasus inilah para dokter menekankan pentingnya menggerakkan betis---bahkan hanya dengan mengangkat tumit atau berjalan sebentar di lorong pesawat.
Sains Modern Membuktikan
Menurut pakar dari Cleveland Clinic dan Mayo Clinic, otot soleus ini memang hanya aktif bila kita bergerak. Duduk terlalu lama di kantor, atau berdiri berjam-jam tanpa berpindah, akan membuat "pompa alami" ini berhenti bekerja.
Namun, kabar baiknya sederhana: