Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Advokat - Jurnalis

Menulis apa saja yang mungkin dan bisa untuk ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mentari yang Tak Bersinar

4 November 2024   11:05 Diperbarui: 4 November 2024   11:07 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mentari yang tak bersinar, di langit yang kelam dan pudar, seakan kehilangan warna,
berbisik lemah tanpa suara.

Dedaunan menunduk pilu,
angin mendesah ragu,
bayangan tak lagi menari,
tertelan gelap sunyi.

Adakah harapan tersisa,
di ufuk yang tak lagi merona?
Atau hanya kenangan samar,
tentang hangat yang pernah benar?

Namun, di balik selimut malam,
ada janji tak pernah kelam,
bahwa meski ia tertutup awan,
mentari tetap setia bertahan.

Esok, ketika fajar datang,
dengan cahaya baru ia kan memantang,
menghapus sepi dan getir,
menghidupkan dunia yang terkapar lirih.

Dan jika kau merasa hilang,
dalam kabut tak berujung panjang,
ingatlah, cahayanya tak benar mati,
hanya menunggu waktu untuk kembali.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun