Jeda di antara terang dan kelam
Sebuah nafas terakhir semesta sebelum menutup mata
Ketika waktu memilih bisu dan tiada
Di situlah garis finis yang memisahkan kisah yang tergenang
Karena keberanian malam yang sebentar lagi membentang
Langit bukan lagi milik matahari yang arogan
Bukan pula tahta bintang yang segera bermegah
Ia adalah ruang hening, berhias warna pudar
Tempat jiwa yang lelah kembali menemukan akar
Kita ditarik paksa menoleh ke belakang
Tanpa penyesalan,Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!