Puisi ini menjadikan senja sebagai waktu yang sakral, bukan hanya perubahan alam, tetapi juga perhentian spiritual dan ruang untuk mengisi ketenangan
Sinarmu terang benderang hingga menyilaukan mereka yang lama hidup dalam kegelapan. Tatapan sinis mereka tak akan membuatmu redup. Teruslah berkarya.
Video musikalisasi pembacaan puisi yang berjudul: Gelap Terang yang Menyirnakan Zaman
Terang Kristus menjadi berkah berlimpah jika dinampakkan atau dibagikan
Saat gerhana menelan bulan, ia mengajari kita, bahwa gelap bukan akhir. Sinar tak pernah benar-benar sirna, hanya menunggu saatnya.
Tentang bagaimana cara kita memaknai sebuah kehidupan
yang dimana tidak bisa lepas dari panggung hati yang terang
Yesus berkata: "Kamu adalah garam dunia.". Itu berarti, setiap anak Tuhan dipanggil untuk menjadi pengaruh yang menjaga dunia ini dari pembusukan.
Api memiliki dua sisi. Ia panas, dapat membakar, melukai, sampai memusnahkan. Tetapi api juga mampu menghangatkan dan membangkitkan semangat.
Pendidikan agama kristen bukan sekedar mata pelajaran, tapi perjalanan membentuk karakter dan hati yang melayani.
Aku adalah samaran Lintasan dari telepati tak terjawab dalam ruang dimensi tak memukau Alasan dari malam tanpa terang
Dalam kehidupan yang penuh tekanan sosial dan ekspektasi, banyak orang kehilangan jati dirinya karena terlalu sibuk menjadi seperti orang lain
Menjelang subuh Bulan yang bersinar terang Indah terpancar di malam yang senyap
Banyak orang menemukan versi terbaik dari dirinya setelah melewati luka terdalam
Luka mungkin menyakitkan, tapi di sanalah sukacita sejati belajar menemukan jalannya
di balik pintu kulihat cahaya yang menyamar terang dan lama tak mau memudar
Akhirnya kita sampai di ujung jalan Indonesia gelap. Gelap oleh lampu sorot prestasi, gelap oleh sinar pembangunan, gelap oleh cahaya-cahaya bandara,
Dingin mengucap pagi menyelimuti penuh tubuh ini Aku berusaha melawan pasti
Nyaman di hati, nyaman di dompet