Mohon tunggu...
Rose putih
Rose putih Mohon Tunggu... Lainnya - pembelajar

Laki-laki yang mencoba menjadi pembelajar dengan terus belajar apa saja dan menulis yang diminati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Assalamu'alaikum Saudara Tua

12 Maret 2024   13:43 Diperbarui: 12 Maret 2024   13:45 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://lindungihutan.com

Assalamualikum saudara Tua

Selamat pagi kakek buyutku! 

Pepohonan yang kau tanam di belakang rumah masih berdiri. Menyaring hujan, mengatur cuaca juga panas dan cahaya matahari. Akar-akarnya menggandeng air untuk sumur-sumur kami

Selamat siang ayah bundaku! 

Kehijauan kebun  dan huma yang kau sisakan masih menghampar. Merawat mata, telinga, kulit dan raga kami dari penyakit yang menampar.  Tetanaman yang kau wariskan menjaga nafas dan jantung kami dalam irama yang tertata

Selamat sore teman-temanku! 

Kini kau bangun rumah-rumah bukan dari tanah, kayu dan bambu-bambu.  Kau tancapkan dinding beton dan besi-besi untuk melindungi harta dan perhiasan. Bukankah harta yang utama adalah tanah, air, udara juga pepohonan dan tetanaman?

Selamat malam anak-anakku! 

Mengapa kini kau sibuk membangun taman dan teman pada kotak pipih bercahaya? Mengapa kau hanya diam saja ketika rumput dicerabut, tanah ditutupi dengan beton dan semen? Mengapa tetumbuhan dan pohonan kita anggap sebagai benda tanpa nyawa?

Bukankan saudara tua itu dicipta untuk kita.  Menjaga nafas pikiran kita, menjaga mata, hidung dan telinga dunia?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun