Mohon tunggu...
Sri Romdhoni Warta Kuncoro
Sri Romdhoni Warta Kuncoro Mohon Tunggu... Buruh - Pendoa

• Manusia Indonesia. • Penyuka bubur kacang ijo dengan santan kental serta roti bakar isi coklat kacang. • Gemar bersepeda dan naik motor menjelajahi lekuk bumi guna menikmati lukisan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Tour de Bromo, dari Solo ke Puncak Bromo

17 Mei 2018   14:08 Diperbarui: 17 Mei 2018   14:19 4589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebenarnya, walau posisinya tidur aku terpatri pada tidur-tidur ayam. Rebahan dengan pikiran melayang.

Ditingkahi suara mesin diesel: sebelah kiri dari IAP-kanannya dari penunggang Jakarta. Yah, dinikmati saja. Paling tidak capek dibadan bisa hilang.

Semilir dingin berubah jadi sejuk. Kok bisa ya? Tidurku ternyata dihibur oleh Citra Scolastika dari kotak hitam milik penjaga SPBU shift malam. Apa dia fans beratnya? Cukup menghibur kaum pengembara yang keletihan.

Lagunya  membelah keheningan. Penatku tercerai berai karena deretan lagu-lagu yang diputar. Hening merapat melenting mendawai...selamat tidur.

Aku bangun. Suasana sepi menggelayut. Citra Scolastika telah menghilang dipaksa turun tahta oleh biduan nDang nDut berirama melankolis-bersumber dari kabin truk. Mereka datang dan pergi mengisi bbm lalu beranjak meninggalkan kepulan asap melingkar-lingkar. Catur KR mendongak. Dia sepertinya nggak jenak-tidak bisa tidur.

Satu Rider dari Jakarta membuka mata. Bertiga ngobrol.

Ceritanya usai dari Bromo-(Tiket masuk ia perlihatkan: Rp.25 ribu + parkir motor 5 ribu= Rp.30 ribu)-Dirinya tersesat ketika mau kearah Bromo karena mengikuti jalur trail. Walaupun akhirnya sampai juga. Asalnya dari Magelang kerja di ibukota. Rencana akan balik tapi ngedrop temannya dulu ke stasiun atau terminal di kota Malang-cari tiket pagi, karena temannya harus masuk shift malam.

Alarm HP berdering pada pukul 03.00 wib. Obrolan berlanjut lama.

Lantunan ayat suci

al-Qur'an mewarnai langit Sumber Pasir. Kalau di kotaku, kondisi ini menandakan bahwa adzan subuh akan datang membahana. Duo rider ibukota berkemas. Mereka gelontori tangki dgn bbm dan  panasi tunggangannya.

Setelah dirasa cukup, mereka pamit pulang. Tidak beberapa lama adzan berkumandang. Ditempat itu, masjid betebaran. Aku bergerak menunaikan kebutuhan sebagai muslim. Masjid terdekat pas didepan SPBU ada jalan kampung, masuk sedikit. Kelihatan dari jalan utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun