Susuri jalan Pucangsawit hingga pasar Tanggul. Perempatan bangjo Sangkrah kami asapi dengan cueknya.
Kami berpisah di bangjo Pasar Kliwon: Ilham AP dan Catur KR lurus ke selatan. Aku belok kanan ke arah barat. Bel dibunyikan sebagai seremonial. Supit Urang Kraton Surakarta sepi menggelayut-pasar Klewer aku tatap belum siap untuk di operasikan. Beberapa bagiannya masih taraf finishing. Melewati tenggat-kena pinalti. Kotaku ini kalau siang sudah sumpek. Nasibnya akan sama dengan kota lainnya. Dulu mendayu sekarang mulai rancak.
Plang Serabi Notosuman menandakan bahwa rumahku sudah dekat.
Dan akhirnya Suprit 100 NL berhenti diam didepan gerbang rumah. Usai sudah tour ini. Kamis dinihari, 16 Februari 2017 Pukul 01.39 wib(sesuai jam HP) kaki menjejak kota asal.[Selesai] Â
#Catatan Kaki:
- Total perjalanan yg telah kami-lebih tepatnya motor Supra Fit ku-tempuh adalah 686 km(hitungan speedometer).
- Selama perjalanan, Â Masjid dan SPBU mudah dijumpai. Jadi tidak usah kuatir mau stok tangki. Bahkan di pedesaan pertalite mudah didapatkan diwarung-warung pinggir jalan, termasuk dipucuk gunung desa Ngadas-Jemplang. Harga sebotolnya Rp.9000.
- Lebih baiknya bawa logistik sendiri: Aqua, permen, roti. Buat cemilan.
- Untuk barikade tubuh siapkan: jaket, sarung tangan, masker, kupluk pendaki(kalau kalian merasa sebagai superhero Iceman atau mempunyai DNA beruang kutub tidak perlu pakai).
- Keramahan penduduk banyak tersebar. Kita sopan mereka juga merespon baik.
- Seperti saran anak muda yang berinteraksi di Lowok Waru. Jika sudah malam lebih baik stop saja di Tumpang. Jangan nekat-Sebab, dikhawatirkan anda apes dicegat pembegal. Meminimalisir tindak kejahatan.