Pernahkah kau menduga bahasa paling purba dari bunga?
Awalnya, barangkali kau-aku sama hanya tumpukan kataÂ
Lalu suasana memberi cara menterjemahkan maknaÂ
Serangga yang punya rupa warna, berjingkat jingkat hinggap ditempat paling dalam yang belakangan kau sebut ia rasaÂ
__&
Ada yang tiba tiba nempel di udara, Lamat Lamat memaksa kita menduga memberikan aromaÂ
Suasana, lalu tentu berubah ragu sendu bahkan tak menentu.Â
Aih,.Â
Ada kekosongan pada satuÂ
Selapas lukaÂ
Gurau juga jenakaÂ
Kau berilah kesempatan pada bahagia agarÂ
    Juga isi menjadi ruang untuk arti
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!