Mohon tunggu...
ROHMAD NURWAHYUDI
ROHMAD NURWAHYUDI Mohon Tunggu... Guru - GURU

BERSEPEDA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Metode KIBAR dalam Membaca Al-Qur'an

7 Desember 2022   07:30 Diperbarui: 7 Desember 2022   07:38 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sedangkan kekurangan dari buku Kibar adalah: a. Bagi anak yang memiliki IQ rendah akan mengalami beberapa hambatan dalam belajar membaca buku Kibar, b. Siswa dibawah umur 4 tahun sering mengalami hambatan ketika masuk ke tahap buku Kibar B dan Kibar C, c. Harga buku dirasakan terlalu mahal bagi orangtua siswa, d. Harga e-Pen dirasa sangat mahal padahal itu merupakan media penunjang buku Kibar, e. Anak akan kesulitan menghafal huruf alif sampai ya karena hanya mengenal huruf yang hampir sama bunyinya.

Komposisi dari ketiga buku Kibar antara lain: a. Komposisi buku Kibar A (Dimulai dari huruf yang hampir sama bunyi dan bentuknya, Langsung dikenalkan pada huruf sambungnya, Pengenalan bacaan mad (panjang), Pengenalan fathah tanwin, Terdiri dari 38 halaman, Setiap halaman terdapat huruf hijaiyah, sebagai pengingat sekaligus bahan evaluasi, Halaman 37 dan 38 sebagai bahan evaluasi kenaikan buku. b. Komposisi buku Kibar B (Pengenalan harokat kasroh dan kasroh tanwin, Pengenalan Ẓommah dan Ẓommah tanwin, Pengenalan tanda sukun, Pengenalan huruf dan bacaan qolqolah, Terdiri dari 38 halaman, Halaman 37 dan 38 sebagai bahan evaluasi kenaikan buku. c. Kondisi buku Kibar C (Pengenalan cara waqaf atau berhenti, Pengenalan huruf ber-tasydid, Pengenalan mad wajib dan mad jaiz, Pengenalan bacaan gunnah, idgom, dan lain-lain, Pengenalan bacaan ikhfa’, Pengenalan fawatihussuwar (awal surah), Terdiri dari 38 halaman, Halaman 37 dan 38 sebagai bahan evaluasi kenaikan buku

  • Untuk guru pengajar, terdapat standarisasi guru (pengajar) metode Kibar, antara lain (Sugiyanti, 2021): a. Menguasai Tahsinul Qira’ah dan dapat mengucapkan makhārijul al-hurūf dengan baik (pelatihan dari Balai Penelitian & Pengembangan Sistem Pengajaran Baca Tulis Al-Qur'an LPTQ Nasional Team Tadarus AMM Yogyakarta), b. Memahami metode dan teknik pengelolaan kelas serta belajar-mengajar dengan metode Kibar, c. Memiliki hafalan surat-surat Al-Qur’an, hadis dan doa sehari-hari, d. Minimal pendidikan S1, e. Hafal juz 30, f. Memiliki kepribadian yang baik, berjiwa pendidik dan kasih sayang terhadap anak.
  • TK IT Al-Aysar memiliki kelas yang luas dan tersedia alat peraga pendukung Kibar disetiap kelasnya. Ruang kelas memiliki secara garis besar memiliki sarana penunjang berupa papan tulis, spidol, meja dan kursi guru, kipas angin, jam dinding, dan alat permainan edukasi.
  • Pembelajaran dengan metode Kibar dilakukan dengan duduk di alas lantai dengan satu meja. Dengan tatanan satu guru berhadapan langsung dengan satu murid memudahkan guru untuk memaksimalkan pembelajaran anak secara individu. Murid-murid yang lain sebelumnya sudah diberikan tugas pendamping Kibar yaitu dengan mengerjakan buku jurnal atau dengan bermain kartu hijaiyah agar tidak mengganggu teman yang sedang belajar dengan buku Kibar secara privat.
  • Hiasan-hiasan di dalam kelas pada umumnya sama dengan TK pada umumnya, yaitu hiasan dari berbagai warna yang dapat memudahkan anak menghafal warna. Ruang kelas diatur sedemikian rupa agar anak senang dan betah berada di dalam kelas sehingga anak lebih fokus dalam belajar dan suasana menjadi kondusif.
  • Dalam mengajarkan Al-Qur’an dengan menggunakan metode Kibar terdapat dua sistem, yaitu dengan sistem klasikal dan sistem privat. Sistem klasikal dilakukan secara berkelompok, baik kelompok besar maupun kelompok kecil, sedangkan sistem privat dilakukan secara face to face dan mandiri. Adapun sistem dalam mengajarkan metode Kibar pada pembelajaran Al-Qur’an yaitu:
  • Bentuk kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran Al-Qur’an dengan metode Kibar secara klasikal yaitu dengan cara: 1. Seluruh murid bersama guru membaca ta’awud dan basmalah, 2. Pembelajaran klasikal adalah pembelajaran yang dilakukan bersama-sama dipandu oleh satu guru. Pada pembelajaran klasikal ini sebelum mulai pembelajaran dengan membaca ta’awud dan basmalah secara bersama-sama, 3. Guru memperkenalkan dan melafalkan huruf-huruf hijaiyah menggunakan media pembelajaran.
  • Bentuk kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran Al-Qur’an dengan metode Kibar secara privat yaitu dengan cara: 1. Diawali dengan membaca ta’awud dan basmalah, 2. Guru memeriksa kartu prestasi anak, 3. Anak membaca hafalan surat sesuai data yang ada di kartu prestasi, 4. Anak membaca buku Kibar hingga satu halaman, 5. Guru mengoreksi bacaan murid yang kurang tepat, 6. Murid dan guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca hamdalah, 7. Guru menuliskan hasil belajar siswa pada kartu prestasi, 8. Guru penyampaian hasil belajar anak kepada orang tua setiap hari dengan buku penghubung, 9. Evaluasi kenaikan buku Kibar

Waktu Pelaksanaan dalam seminggu proses pembelajaran di TK IT Al-Aysar berlangsung selama 5 hari saja, yaitu hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jum’at. Pada hari Sabtu dan Minggu murid-murid libur dan dapat belajar dirumah. Pada hari Senin sampai Kamis, pembelajaran dimulai dari jam 07.30 WIB, dan selesai samapai jam 12.15 WIB. Sedangkan pada hari Jum’at, pembelajaran dimulai dari jam 07.30 WIB, dan selesai jam 11.00 WIB, karena siswa putra sholat Jum’at di masjid sekitar rumah masing-masing.

  • Metode Kibar Dapat Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Bagi Peserta Didik di TK IT Al-Aysar Srandakan
  • Penerapan metode Kibar dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an sangat berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an. Dalam metode ini memiliki beberapa indikator bacaan siswa pada kenaikan Kibar meliputi (Sugiyanti, 2018): 1. Buku Kibar A (Siswa mampu membedakan bunyi huruf yang hampir sama pengucapan dan bentuknya, Siswa mampu menyambung huruf hijaiyah, Siswa mampu mengenal huruf mad (panjang), Siswa mampu membaca fathah dan fathah tanwin dengan baik), 2. Buku Kibar B (Siswa dapat membaca kasrah dan kasrah tanwin, Siswa dapat membaca Ẓommah dan Ẓommah tanwin, Siswa mengetahui tanda sukun, Siswa memahami bacaan qolqolah). 3. Buku Kibar C (Siswa menguasai bacaan waqof, tasydid, mad wajib dan mad jaiz, Siswa menguasai bacaan Idgom bigunnah dan Idgom bilagunnah, iqlab, ikhfa’ dan idhar, Siswa menguasai Idgom mimi, ikhfa’ syafawi dan idhar syafawi, Siswa menguasai bacaan fawatihus suwar (mad Lazim Kilmi dan Harfi) Siswa dapat membaca dengan fasih dan tidak ada kesalahan dalam membaca.

Metode Kibar dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an bagi peserta didik di TK IT Al-Aysar Srandakan dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut :

  • Kemampuan Siswa dalam membaca Al-Qur’an
  • Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan dilapangan bisa diberi keterangan bahwa kegiatan pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan menggunakan metode Kibar ini berjalan dengan baik. Siswa mengikuti pembelajaran dengan antusias karena ingin bisa membaca Al-Qur’an dengan fasih dan benar. Pada hari pertama melakukan observasi, diperoleh bahwa mayoritas siswa TK IT Al-Aysar kelompok A sudah bisa membaca buku Kibar C dan ada beberapa yang sudah Juz 1.
  • Berdasarkan data pencapaian materi imtaq smester I tahun ajaran 2020/2021 TK IT Al-Aysar ada 4 anak yang masih buku Kibar A, 8 anak buku Kibar B, 2 anak yang sudah buku Kibar C, dan ada 1 anak yang sudah Juz 1 Al-Qur’an. Dari data dapat dijelaskan bahwa pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan metode Kibar mempermudah anak dalam belajar membaca Al-Qur’an dengan waktu relatif cepat karena pada awal masuk semester I seluruh siswa memulai dari buku Kibar Pra. Disamping sebagian besar belum dapat membaca Al-Qur’an ada beberapa anak yang sudah dapat membaca Al-Qur’an, akan tetapi masih ada beberapa kesalahan dalam membaca Al-Qur’an dan masih perlu ada bimbingan.
  • Evaluasi kegiatan pembelajaran Al-Qur’an
  • Setiap siswa yang sudah sampai pada akhir halaman setiap buku Kibar, akan diadakan evaluasi. Evaluasi biasanya dilakukan dengan guru lain atau guru yang ditunjuk sebagai guru penguji evaluasi oleh guru kelas masing-masing. Proses evaluasi ini dilakukan setelah guru merekomendasikan anak kepada guru penguji evaluasi. Untuk waktu dan tempat evaluasi Kibar menyesuaikan waktu guru penguji, bisa saat jam istirahat atau saat jam akhir pulang sekolah. Dengan adanya evaluasi ini akan diketahui siswa yang masih mengulang buku Kibar sebelumnya atau dapat melanjutkan ke buku Kibar selanjutnya bahkan melanjutkan untuk membaca Al-Qur’an.
  • Metode Kibar memberikan kemudahan bagi anak yang ingin bisa membaca Al-Qur’an dengan fasih. Pembelajaran dengan metode Kibar juga relatif cepat dalam jangka waktu 9-24 bulan. Dan juga pembelajaran dengan metode Kibar membuat anak senang dan termotivasi membaca buku Kibar dengan adanya gambar dan warna-warna yang menarik di buku Kibar (Indariyasih, 2021).
  • Dikatakan Ibu Sugiyanti bahwa awal masuk sekolah di kelompok B data siswa yang mengenal huruf hijaiyah baru mencapai 60% dari 15 anak. Tetapi setelah satu semester siswa kelompok B sudah 100% menghafal huruf hijaiyah yang dibuktikan dari capaian prestasi belajar harian anak dan evaluasi dari masing-masing siswa.
  • Sedangkan hasil dari tingkat kelulusan dan keberhasilan pengajaran membaca Al-Qur’an dengan menggunakan metode Kibar dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal ini dipaparkan oleh pendapat Ibu Sugiyanti, S.Pd bahwa, “Kebanyakan dari tahun-tahun kemarin hasil prestasi lebih meningkat daripada sebelum menggunakan metode Kibar” (Sugiyanti, 2018).

  • Dari data yang diperoleh bahwa peningkatan kemampuan anak dalam membaca Al-Qur’an pada tahun ajaran 2019/2020 baru 5 anak dari 15 anak yang sudah sampai Al-Qur’an. Pada tahun ajaran 2020/2021 kemampuan anak dalam membaca Al-Qur’an mencapai 8 anak dari 15 anak yang sudah sampai Al-Qur’an. Sedangkan pada tahun ajaran 2021/2022 kemampuan anak dalam membaca Al-Qur’an setelah menggunakan metode Kibar meningkat sebagaimana 15 dari 24 anak sudah mencapai Al-Qur’an.
  • Kartu Prestasi Siswa
  • Dalam pelaksanaan pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan metode Kibar setiap siswa mempunyai kartu prestasi sendiri. Kartu prestasi adalah kartu yang berisi tentang catatan hasil belajar harian anak setelah anak selesai belajar membaca Al-Qur’an dengan metode Kibar. Dari data kartu prestasi siswa ini dapat diuraikan bahwa hasil kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an mengalami peningkatan atau tidak.
  • Pada setiap pertemuan kartu prestasi siswa dibawa oleh anak untuk diserahkan kepada guru kemudian akan diisi oleh guru yang menyimaknya. Jika dilihat dari kartu prestasi anak mengalami pengulangan dalam belajar membaca Al-Qur’an sebanyak tiga kali berturut-turut, maka guru akan meminta keterangan dari anak atas hambatan yang terjadi serta melaporkan kejadian ini kepada orang tua masing-masing anak.
  • Dengan adanya keterangan di kartu prestasi siswa harus memperhatikan catatan-catatan yang harus diperbaiki untuk pertemuan selanjutnya. Tujuan akhir dari pembelajaran Al-Qur’an adalah kecepatan, kelancaran, dan kefasihan anak dalam mengucapkan huruf hijaiyah, sehingga anak mampu membaca Al-Qur’an dengan baik (Indariyasih, 2021).

  • Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Belajar Membaca Al-Qur’an Dengan Metode Kibar di TK IT Al-Aysar Srandakan

Setiap proses pendidikan diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan tertentu, apakah berkenaan dengan penguasaan pengetahuan, pengembangan pribadi, kemampuan sosial, ataupun kemampuan kerja. Untuk penyampaian pembelajaran dan penilaian diperlukan adanya media dan sumber tertentu untuk mendukung pembelajaran.

Mengingat kelebihan dan kekurangan yang ada dalam komponen belajar-mengajar makan keseimbangan ataupun keserasian antara keduanya merupakan pemecah paling praktis, walaupun bukan berarti tanpa menghadapi kesulitan-kesulitan. Hal tersebut juga terjadi dalam aplikasi metode Kibar dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an di TK IT Al-Aysar Srandakan, diantaranya sebagai berikut:

  • Faktor pendukung dalam belajar membaca Al-Qur’an dengan metode Kibar di TK IT Al-Aysar Srandakan
  • Kemampuan guru dalam membaca Al-Qur’an
  • Peran orang tua dalam mendampingi anak belajar membaca Al-Qur’an di lingkungan keluarga
  • Kemampuan anak
  • Suasana kelas yang kondusif
  • Faktor penghambat dalam belajar membaca Al-Qur’an dengan metode Kibar di TK IT Al-Aysar Srandakan
  • Guru pengajar kurang bisa memahami masing-masing karakter belajar anak
  • Orang tua tidak mendampingi belajar dirumah
  • Anak kurang kondusif serta sering cepat berubah perasaannya

Kesimpulan

  • Dari seluruh pembahasan hasil penelitian  yang dilakukan sudah dijelaskan secara lengkap pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa :
  • Implementasi metode Kibar dalam belajar membaca Al-Qur’an di TK IT Al-Aysar Srandakan
  • Pembelajaran Al-Qur’an dengan menggunakan metode Kibar di TK IT Al-Aysar Srandakan terdapat dua sistem, yaitu dengan sistem klasikal dan sistem privat. Sistem klasikal dilakukan pada awal pembelajaran secara berkelompok, baik kelompok besar maupun kelompok kecil. Sedangkan sistem privat dilakukan secara face to face dan mandiri secara bergiliran. Setelah selesai pembelajaran guru mencatat hasil belajar siswa kedalam kartu prestasi siswa.
  • Metode Kibar dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an bagi peserta didik di TK IT Al-Aysar Srandakan
  • Hasil kemampuan yang dicapai oleh siswa setelah adanya implementasi metode Kibar ini adalah meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an. Hal ini dapat dilihat dari kemajuan dan prestasi yang dicapai oleh siswa dari sebelum mengenal huruf hijaiyah menjadi lebih mengetahui, mampu membaca huruf-huruf hijaiyah dengan benar serta dapat membaca Al-Qur’an. Bukti lain dalam peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an bisa dilihat dari data siswa lulusan 2019/2020 sampai tahun ajatan 2021/2022.
  • Faktor faktor pendukung dan penghambat dalam belajar membaca Al-Qur’an dengan menggunakan metode kibar di TK IT Al-Aysar Srandakan
  • Dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan metode Kibar di TK IT Al-Aysar Srandakan terdapat dua faktor yang mempengaruhi, yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat. Adapun faktor pendukung dalam inplementasi metode Kibar di TK IT Al-Aysar Srandakan antara lain: kemampuan guru dalam membaca Al-Qur’an, peran orang tua dalam mendampingi anak belajar membaca Al-Qur’an di lingkungan keluarga, kemampuan anak, dan suasana kelas yang kondusif. Sedangkan faktor penghambat dalam penerapan metode Kibar di TK IT Al-Aysar Srandakan antara lain: guru pengajar kurang bisa memahami masing-masing karakter belajar anak, orang tua tidak mendampingi belajar dirumah, dan anak kurang kondusif serta sering cepat berubah perasaannya.

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun