Mohon tunggu...
ROHMAD NURWAHYUDI
ROHMAD NURWAHYUDI Mohon Tunggu... Guru - GURU

BERSEPEDA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Metode KIBAR dalam Membaca Al-Qur'an

7 Desember 2022   07:30 Diperbarui: 7 Desember 2022   07:38 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Adapun tujuan Pelajaran Muthalāh (Membaca): a. Melatih murid-murid supaya pandai mengucapkan dengan baik dan lancar, serta betul mukrijul hurufnya dan mengerti maksudnya, b. Mengusahakan ketangkasan membaca, seperti cepat serta sanggup mendapat keberhasilan artinya dan dapat mengambil pokok-pokok pikiran yang terkandung di dalamnya, c. Menumbuhkan kecenderungan hati murid-murid untuk membaca. d. Memperkaya bahasa dengan memperkuat pengetahuan murid-murid dalam bahasa, baik berupa kata-kata atau susunan kalimat-kalimat yang indah, e. Melatih murid-murid, supaya pandai mengucapkan dengan perkataannya sendiri tentang arti dan maksud yang dibacanya, f. Faham dan mengerti maksud yang dibacanya dengan pengertian yang betul, g. Mengisi otak murid-murid dengan pendapat-pendapat dan ilmu pengetahuan yang dihasilkan ulama-ulama dan filosofi-filosofi dahulu dan sekarang, h. Memperbaiki akhlak murid-murid dan membaca acara-acara yang berisi pengajaran, nasihat dan pendidikan.

 

Metode Kibar

  • Metode kibar disusun oleh Hj. Erweesbe Maimunati, SH yang merupakan putri dari penyusun IQRO’ KH. As’ad Humam, buku ini disusun berdasarkan uji coba dan pengalamannya mengajar anak-anak membaca Al-Quran selama belasan tahun yang dimulai sejak mengajar mengaji di Mushola Baiturrahman Kotagede Yogyakarta, kemudian membantu ayahandanya merintis TK Al-Quran dan menulis buku IQRO’. Kibar adalah revolusi metode-metode membaca Al-Qur’an yang ada sebelumnya (Handayani, 2015). Metode Kibar adalah metode belajar Al-Qur’an: cara cepat dan fasih belajar membaca Al-Qur’an diterbitkan Juli 2004. Metode Kibar menggunakan “pena” untuk panduan membunyikan bacaan (readboy: talking e-pen) (Maimanati, 2004).

Metode Kibar adalah metode yang disusun secara aplikatif dan efektif, sehingga memberikan kemudahan bagi anak untuk dapat membaca Al- Qur’an dengan cepat, lancar dan fasih (Ayuhana, 2012). Cepat artinya dengan waktu yang singkat dapat mencapai target tertentu (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989). Adapun cepat yang dimaksud dalam metode Kibar adalah dengan waktu 9-24 bulan, santri sudah dapat membaca Al-Qur’an. Lancar artinya tidak tersendat-sendat. Adapun lancar yang dimaksud dalam metode Kibar adalah santri dapat membaca Al-Qur’an tanpa dieja. Sedangkan fasih artinya lancar, bersih, dan baik lafalnya.

Kibar merupakan transformasi dari singkatan Kreatif, Inovatif, Brilian, Aktif, dan Religius (Maimanati, 2004). Kreatif adalah memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk menciptakan, mengandung daya cipta. Inovatif adalah bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru, bersifat pembaharuan (kreasi baru). Brilian adalah pandai sekali, cemerlang, gilang-gemilang, hebat serta mengagumkan. Aktif adalah giat berusaha, proses membangun pengertian, pemahaman, wawasan, sikap, pengalaman dan perilaku santri dalam proses pembelajaran. Religius adalah taat pada agama (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989).

  • Adapun kelebihan metode Kibar adalah sebagai berikut (Ayuhana, 2012): 1. Metode Kibar disusun berdasarkan huruf yang hampir sama bentuknya, sehingga memudahkan santri untuk membedakannya, 2. Disusun berdasarkan bunyi yang hampir sama, sehingga terlihat dengan jelas makhārijul al-hurūf nya dari masing-masing huruf, 3. Buku Kibar hanya terdiri dari tiga jilid saja, sehingga anak menjadi lebih cepat bisa membaca Al-Qur’an dengan fasih dan benar, 4. Terdapat inovasi baru yaitu Kibar e-Pen yang memungkinkan santri dapat membaca Al-Qur’an secara mandiri dimanapun dan kapanpun.

Sedangkan kekurangan dari metode kibar antara lain (Yulia, 2014) :1. Disusun tidak secara berurutan dari alif sampai ya, 2. Anak akan sulit mengurutkan huruf, 3. Anak mengenal, membaca, menyebut huruf secara acak, 4. Anak lebih kenal dengan huruf sama bunyi dan bentuknya, 5. Bagi anak yang memiliki IQ tinggi mereka akan lebih cepat mengerti dan memahami huruf demi huruf, sedangkan bagi anak yang memiliki IQ lemah agak sulit untuk memahami dan memiliki waktu yang lama agar anak itu bisa paham tentang huruf-huruf tersebut (Handayani, 2015).

  • Pelaksanaan metode Kibar ini dilakukan lima kali dalam seminggu. Alokasi yang dibutuhkan dalam satu kali pertemuan adalah satu jam. Terdapat dua sistem pengajaran Al-Qur’an , yakni sistem klasikal dan sistem privat. Sistem klasikal dilaksanakan ketika guru memperkenalkan metode Kibar untuk pertama kalinya kepada santri saat masuk sekolah atau saat awal pelajaran al-Qur’an. Sedangkan untuk sistem privat, seorang guru mengampu satu santri secara bergantian, sehingga guru dapat berkonsentrasi dalam membimbing santri saat membaca Al-Qur’an.

Adapun cara pelaksanaan metode Kibar secara klasikal yaitu: 1. Seluruh santri bersama guru membaca basmalah, 2. Guru memperkenalkan dan melafalkan huruf-huruf hijaiyah dengan menggunakan media pembelajaran yang merupakan duplikasi buku Kibar dalam ukuran besar, 3. Seluruh santri menirukan lafadz huruf hijaiyah secara bersama-sama, 4. Guru mengulangi huruf hijaiyah yang sulit untuk dilafalkan santri, 5. Santri dan guru mengakhiri pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan hamdalah.

Sedangkan cara pelaksanaan metode Kibar secara privat yaitu: 1. Santri bersama guru membaca basmalah, 2. Guru memeriksa kartu prestasi santri, 3. Guru memberikan contoh lafadz huruf hijaiyah, 4. Santri menirukan lafadz huruf hijaiyah yang telah dicontohkan oleh guru, 5. Santri meneruskan membaca buku Kibar hingga satu halaman, 6. Santri dan guru mengakhiri pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan hamdalah, 7. Guru menuliskan kemajuan santri pada kartu prestasi, apakah lanjut ke halaman berikutnya atau mengulang pada halaman yang sama.

Tahap-tahap Pembelajaran Membaca Al-Qur’an dengan Kibar (Pendidikan Al-Qur’an Mu’adz bin Jabal , 2017): 1. Kibar Pra : Pengenalan huruf-huruf hijaiyah berharokat fathah (buku ini hanya digunakan untuk santri usia TK atau santri yang mengalami kesulitan apabila langsung mulai dari buku Kibar A), 2. Kibar A : pengenalan huruf sambung, Mad, dan Fathah Tanwin, 3. Kibar B : pengenalan Kasroh, Kasroh Tanwin, Ẓommah, Ẓommah Tanwin, Sukun dan Qolqolah, 4. Kibar C : pengenalan Waqof, Mad Wajib, Tasydid, Idgom dan Ikhfa’

  •  

Pembahasan

  • Implementasi Metode Kibar Dalam Belajar Membaca Al-Qur’an di TK IT Al-Aysar
  • Adapun cara pengajaran dalam pembelajaran dengan metode Kibar secara umum, atara lain: a. Guru mencontohkan materi bacaan menggunakan alat peraga, b. Siswa menirukan bacaan yang dicontohkan guru secara bergantian, c. Guru menyuruh anak membaca satu-persatu secara bergiliran, d. Setelah semuanya membaca secara kalsikal, kemudian guru menyimak satu-persatu muridnya
  • Buku Kibar hanya terdiri dari tiga buku saja, yaitu Kibar A, Kibar B, dan Kibar C. Namun khusus murid usia 3 tahun ke bawah, dimulai dari Kibar Pra. Kibar Pra adalah buku panduan yang disediakan bagi murid pemula yang belum pernah mengenal huruf hijaiyah sama sekali. Dengan menguasai ketiga buku tersebut, anak sudah bisa membaca Al-Qur’an dengan fasih. Materi yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran Al-Qur’an ini sesuai dengan buku Kibar yang ada dalam metode Kibar tersebut.
  • Dalam buku Kibar mengandung enam prinsip penerapan metode Kibar, antara lain: a. Di susun dari huruf yang hampir sama bunyinya, b. Di susun dari huruf yang hampir sama bentuknya, c. Langsung dikenalkan dengan huruf sambungnya, d. Pengenalan tanda baca, e. Semua buku tajwid diajarkan dalam buku Kibar C, f. Hanya terdiri dari tiga buku (Kibar A, Kibar B, Kibar C)

Adapun kelebihan-kelebihan dalam penyusunan ketiga buku Kibar tersebut antara lain: a. Ukuran buku yang besar, sehingga mempermudah murid untuk membacanya, b. Ditampilkan dengan full color, sehingga meningkatkan mootivasi anak untuk membaca buku Kibar, c. Buku Kibar disusun dengan menggunakan kertas ap120, sehingga tidak mudah rusak apabila terkena air, d. Pada buku Kibar B, terdapat kotak dialog yang berisikan contoh bacaan benar ataupun motivasi yang disertai dengan gambar animasi kartun muslim, e. Pada buku Kibar C, terdapat hukum-hukum bacaan Al-Qur’an disetiap halamannya, sehingga memudahkan anak untuk memahaminya, f. Pada halaman awal dan akhir buku Kibar, terdapat doa sebelum dan sesudah membaca Al-Qur’an beserta artinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun