Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sisi Lain Kerusuhan 28-31 Agustus: Demo Silakan, Anarkis Jangan!

17 September 2025   15:55 Diperbarui: 8 Oktober 2025   19:12 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ente udah banyak orderan?"

"Belum penglaris."

"Keluar kapan?"

"Siang tadi pak. Dari Cengkareng ga bunyi, lanjut ke Glodok dan Mangga Dua, sama aja. Yaudah, ane ke sini, moga-moga dapat."

"Ane juga baru dua dari pagi. Itu juga satunya untung dapat orderan bagi-bagi makanan dari warga Asia Tenggara. Katanya mereka simpati dengan kondisi di Indonesia."

"Alhamdulillah, pak."

"Ane cabut dulu ya. Moga bunyi ya."

"Aamiin..."

Sebagai ojol sejak 2019, situasi sulit ini bukan yang pertama. Saya pernah mengalami yang lebih pelik saat pandemi.

Ketika itu keluar rumah seharian pernah hanya dapat Rp 8.000. Alias, satu orderan.

Itu pun non tunai. Alias, harus dicairkan di rekening yang ga bisa diambil. Sebab, minimal tarik tunai ATM Rp 50.000.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun