"Bang ojek dong..." ujarnya mendekati.
"Saya ga ada orderan ka. Salah ojol kali."
"Ih, maksudnya gw mau ngojek ga pake aplikasi ke Barat Daya. Offline, boleh kan?"
"Bentar... Buat siapa?"
"Gw lah bang. Hp Android gw 'lagi disekolahin'. Ini pake hp Nokia jadul. Ga bisa download aplikasi, WA, dll, cuma sms doang sama teleponan."
"Siap."
Sebagai ojek online (ojol), saya sering mendapat tawaran offline atau tanpa aplikasi. Namun, mayoritas saya tolak.
Secara, kalo tanpa aplikasi itu berisiko. Entah itu terjadi insiden di jalan seperti kecelakaan -semoga tidak ya Tuhan... Aamiin!-, begal, atau dihipnotis penumpang.
Beda jika penumpang menggunakan aplikasi. Data-datanya serta rute yang dilewati akan terekam dalam server aplikator.
Jika terjadi insiden pun, bakal terlacak. Sekaligus, memudahkan untuk laporan ke pihak berwajib.
Namun, bukan berarti saya anti tanpa aplikasi. Beberapa kali saya ambil.