Mohon tunggu...
Prasetya Marisa
Prasetya Marisa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pekerja , Pembelajar, dan Penulis Buku Diari.

Mencintai apa yang bisa dicintai. Hidup untuk masa lalu, masa kini, dan masa depan. Tidak memiliki apapun termasuk diri sendiri. Mengejar kesempurnaan walau tak pernah sempurna. Selalu ada cela. Noda.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bolehkah Aku Berdoa untuk Kepergianmu?

3 Maret 2022   14:20 Diperbarui: 3 Maret 2022   14:23 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sesaat setelah kau pergi, dibawa hujan yang menari-nari, aku termanggu di sini.

Seraya bergumam pada bayangmu yang semakin jauh. Dan air mata jatuh. Berharap ia mampu membasuh, hatiku yang keruh.

Cinta adalah perjalanan. Dan tiap-tiap perjalanan selalu ada doa yang disematkan. Bersama asa yang ditaburkan dibawah rinai hujan. 

Selalu bersama. Hingga menjelang tua dan kita kian menua. Menikmati hidup sampai senja tiba. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun