Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Siasat di Wisma Hamala

8 Desember 2018   09:00 Diperbarui: 8 Desember 2018   08:56 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.ancient-origins.net/

"Saya sepakat, kita harus pikirkan lagi siasat lain, Yang Mulia Arya Rata, aku tak sudi jika Jaka Wirata masih memerintah Kerajaan Nusa Selaksa. Upeti dari saudagar-saudagar ke Wisma Hamala dan ke sekutu-sekutu kita berkurang jauh sejak ia berkuasa. Penjagaan di bendahara-bendahara kerajaan juga begitu ketat, kita kesulitan merampok mereka!"

Arya Rata menarik napas dan berkata:"Saya juga marah, sejak ia berkuasa, saya tidak diberikan kedudukan mulia, padahal saya ini sesepuh kerajaan, bangsawan terhormat dan termasuk golongan cerdik cendikia, memang Jaka Wirata sudah terlalu kurang ajar."

Lalu keduanya menyusun rencana dan siasat, Fatah Zila disuruh mencatat. Siang berganti malam, malam berganti pagi. Sampai sekarang, mereka bertiga masih duduk di ruang tamu utama Wisma Hamala. Menyusun rencana menjatuhkan Raja Jaka Wirata, dengan segala cara.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun