Besar kemungkinannya, istilah kesenjangan yang digunakan hanya diujung dari pembicaraan yang sebenarnya. Bisa jadi pembicaraan memang terkait dengan korupsi dengan ujungnya kesenjangan. Jadi, presiden tidak bisa dianggap jujur karena memang kesenjangan dibicarakan. Meskipun itu bukan intinya.
Tetapi, kembali lagi pada suatu kenyataan bahwa knowing is believing. Jika kamu tahu, maka kamu percaya. Jika yang didengar hanya masalah kesenjangan, maka masyarakat percayanya presiden tidak membahas masalah korupsi itu. Bila demikian nyatanya, bolehlah kita bertanya. Bapak Presiden, apakah Bapak masih memikirkan kami masyarakatmu?