Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat. Pemenang Lomba Artikel Aviasi Kompasiana 2025, Pemenang Artikel Kolaborasi Bersama Pakar-Kompasiana 2025, Pemenang--Artikel Terpilih, Mudik Bareng KAI-Kompasiana. 2025. Pemenang 2 lomba menulis Harkitnas ClicKompasiana 2025.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Benarkah Ekspresif Afasia Sebagai Biang Kesulitan Berkomunikasi?

27 Maret 2025   22:11 Diperbarui: 1 April 2025   07:21 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
berkomunikasi dengan baik-kilat.com

Bayangkan ketika kita ingin mengungkapkan sesuatu tetapi seolah banyak sekali halangan yang merintangi. Dan masalahnya adalah permasalahan itu sebagian sumbernya justru ada pada diri kita sendiri, bukan karena sebab orang lain.

Ternyata kesulitan dalam mengungkapkan isi pikiran, baik lisan maupun tulisan, adalah masalah yang banyak dialami oleh orang-orang, meskipun mungkin kita sudah memahami gagasan yang ingin disampaikan tetap saja kita gagal melakukannya.

Dan menurut para pakar memang benar bahwa penyebabnya juga tidak sederhana, tapi setidaknya dengan memahaminya bisa membantu kita menemukan cara untuk mengatasi kesulitan tersebut.

Faktornya ternyata juga tidak jauh dari problem psikologis dan emosional. Ketika kita berdiri di depan orang banyak, lalu kita merasakan kecemasan atau takut salah menyebabkan kita mendadak mengalami kesulitan dalam berbicara atau menulis. Takut berbicara atau menulis dengan cara yang salah atau takut dianggap bodoh bisa membuat seseorang terhambat dalam menyampaikan pikiran.

kesulitan berkomunikasi-kompas.com
kesulitan berkomunikasi-kompas.com

Dalam situasi tertekan, panik banyak orang kehilangan fokusnya sehingga seolah menjadi tiba-tiba “bodoh” padahal sejatinya tidak. Apalagi jika kita termasuk kategori seorang perfeksionis. Orang yang merasa harus sempurna sebelum berbicara atau menulis sehingga tekanan menghambat ekspresi idenya, bahkan jika mereka sudah tahu apa yang ingin dikatakan.

Apalagi jika kita sudah merasakan memiliki keterbatasan berbicara. Meskipun memahami suatu konsep dengan baik, mungkin kita belum memiliki kosa kata yang cukup untuk mengungkapkannya dengan jelas. Ini terutama terjadi dalam situasi yang membutuhkan penjelasan kompleks atau teknis.

Saya yang setiap hari berada di depan kelas juga merasakan pengalaman serupa ketika harus menjelaskan sesuatu yang teknis sementara kita kurang persiapan.

Pikiran yang ada di kepala kita sering kali sangat rumit dan terstruktur secara berbeda daripada cara kita bisa mengungkapkannya secara verbal atau tertulis. Ada kesenjangan antara ide yang kompleks dan cara sederhana untuk menyampaikannya. Ini menyebabkan ada orang yang terlihat pintar berbicara atau sebaliknya pintar menulis tidak keduanya.

Kita selalu butuh dukungan lingkungan ketika mengekspresikan gagasan atau tulisan, seperti adanya kesempatan yang leluasa untuk berbicara atau ada orang yang bersedia mendengarkan, karena tanpa dukungan itu bisa menghambat kemampuan kita atau seseorang untuk mengungkapkan pikirannya.

Apalagi jika sudah berkaitan dengan masalah gangguan neurologis atau kognitif, seperti afasia (kesulitan berbicara yang disebabkan oleh kerusakan pada bagian otak yang mengontrol bahasa).

kesulitan berkomunikasi-kompas.com
kesulitan berkomunikasi-kompas.com

Ekspresif Afasia Sebagai Biangnya?

Apa yang menjadi penyebab masalah, pada intinya, sering kali berhubungan dengan "ekspresif afasia" atau kesulitan dalam mengekspresikan ide, meskipun kita memahaminya.

Ini adalah fenomena psikologis yang terjadi saat ada kesenjangan antara pikiran dan ekspresi. Pikiran kita bisa sangat terorganisir dalam kepala, tetapi saat mencoba mengekspresikannya, kita kesulitan untuk menemukan kata-kata yang tepat atau kalimat yang logis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun