Mohon tunggu...
Rina piliang
Rina piliang Mohon Tunggu... Musisi - Pena adalah tempat ku berkarya membuat kata menjadi bertalenta mengubah puisi menjadi imajinasi

Kelak kamu akhirnya akan merindukan aku sebagai sesuatu yang tidak akan pernah bisa kamu temukan pada siapapun.” “Jangan berpikir aku tak mampu melupakanmu sebagai masa lalu ku. Aku sudah menutup pintu masa lalu ku, karena Tuhan selalu buka pintu masa depan bagiku.” “Suatu ketika kamu akan menyesali sendiri perbuatanmu beserta rasa sakit yang pernah telah kamu berikan kepadaku !”

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Andai Kau Tahu

20 Mei 2019   11:46 Diperbarui: 20 Mei 2019   18:33 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesak rasa di hati kian menghimpit nadii

Riak riak sunyi menyelip menari asik mengusik luka sesekali menyerkap menghampiri

Ku hamburi jalan penuh landai luluh lungai saat desir angin mengapai

Ku ingin teriak kan kidung kesyahduan sekencang badai&terlepas melayang tinggi bagai menembus dinding tebalnya tirai

Biar engkau dengar jeritan ku dari sini

Biar engkau rasakan siksaan hati mencabik tiap hari


Entah sudah berapa purnama berlalu menghilang

Indah wajah mu masih jua terbayang

Canda tawa mu masih ternaung jelas tak mau lepas

Rasa yg masih terikat erat tak pernah rentan bahkan lelah melewati semak menembus dalamnya delema

Trus&trus merajah dada,mega pun menyapa berkedut-kedut menyela jiwa ketika suapkan rasa pada neraca luka tergilas roda-roda mengeliat kencang membunuh raga


Kenapa kau mencari ku jika hanya menaruh duri ditiap hati

Aku emang insan yg tiada harta tapi bukan begitu cara mu menghianati ku

Andai dulu kamu tak mencari ku mungkin aku dah bahagia sekarang

Aku dah menemukan sosok yg mampu membuat ku bahagia

Tapi kamu dah menghancurkan semuanya

Menghancurkan masa depan ku

Haruskah cambuk geliat luka ku simpan sendiri

Pada getar dawai hati bening kilau embun dan segaris nada berbunyi

Ataukan hanya tersembunyi dibalik teka-teki sbuah misteri

Tiap deru nafas ini trus berdenyut menyebut nama mu

Menyerbu menyuak hingga tak memberi ku sedikit waktu

Ada penghianat dimana pun itu


Andai kau tahu betapa sakitnya luka ini

Mungkin hanya derain air mata yg mungkin kau ciptakan

Dengan segala penyesalan yg selalu mengunyak batin kehidupan

Tapi,sekarang kau dah bahagia tak mungkin lagi merasakan arti kelukaan...


Selamat ya.......

Rina Piliang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun