Di dalam kamar mandi mungil beraroma lavender, dua penghuni setia, Handuk si empuk dan Sikat Gigi si kecil tapi lincah, sedang bercakap-cakap sambil menunggu "jam sibuk manusia" dimulai.
Handuk, si berbulu lebat yang agak sok bijak, tergantung malas di belakang pintu. Sikat Gigi, si mungil ceria, berdiri tegap di gelas kecil dekat wastafel, penuh semangat layaknya prajurit siap tempur.
Handuk: "Nguaaahh..." (menghela napas panjang). "Bro, tiap pagi gini tuh gue kayak ikut lomba renang, tapi tanpa medali."
Sikat Gigi: "Hahaha! Maksud lo, abis mandi manusia itu, lo langsung diseret-seret kayak karpet?"
Handuk: "Iya, sumpah capek. Digosok-gosok keras, dipelintir, diremas. Kadang gue mikir, ini manusia sayang nggak sih sama gue?"
Sikat Gigi: "Wkwkwk! Bro, gue malah tiap hari dijadiin alat siksa. Bayangin, gue dipake buat ngeruk-ngeruk gigi, lidah, sampe kadang-kadang bibir kesenggol!"
Handuk: "Waduh! Ngeri juga hidup lo. Gue pikir gue yang paling menderita."
Sikat Gigi: "Udah gitu, abis selesai tugas mulia itu, gue nggak dijemur, nggak dikeringin. Cuma dilempar ke gelas ini, basah kuyup. Udah kayak perenang gagal lomba."
Handuk: "Hahaha! Setidaknya lo kecil. Gue? Gue gede. Kalau gue basah, beban hidup gue literally nambah satu kilogram!"
Sikat Gigi: "Iya sih, kasian juga lo. Tapi tetep, tugas kita keren, bro."
Handuk: "Ckckck, keren sih keren, tapi kadang gue pengen cuti sehari. Biar kering gitu."
Sikat Gigi: "Lo mah enak, manusia lo cuma butuh pas mandi. Gue? Dua kali sehari minimal, bro. Kadang malah lebih kalau dia habis makan duren atau keripik pedes!"
Handuk: "Wkwkwk! Ya namanya juga tugas suci, menghilangkan bau mulut dari muka bumi."
Mereka berdua tertawa keras, sampai hampir jatuh dari tempat masing-masing.
Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar mendekat. Pemilik rumah yang baru bangun, dengan rambut berantakan dan mata sepet, masuk ke kamar mandi.
Handuk: "Waduh, siap-siap, bro! Tugas pagi kita dimulai!"
Sikat Gigi: "Oke! Formasi 3-2-1... Sikat... dan Gosok!"
Pemilik rumah memulai rutinitas, yaitu mengambil Sikat Gigi, mengoleskan pasta gigi secukupnya, lalu mulai membersihkan mulutnya sambil setengah tertidur. Sikat Gigi beraksi dengan lincah, bolak-balik antara gigi depan dan belakang.
Sikat Gigi: "Nggrgrggrgr! (berusaha bicara sambil beraksi). "Bro, doain gue, semoga nggak jatoh ke wastafel hari ini!"
Handuk: (dari belakang pintu) "Semangat, bro! Gue doain lo aman!"
Setelah selesai, si manusia menyeka mulutnya sekilas dengan handuk kecil, lalu masuk ke shower. Saat air mulai mengucur deras, Handuk besar sudah pasrah menunggu giliran.
Beberapa menit kemudian, setelah mandi selesai, si manusia mengambil Handuk.
Handuk: "Hwaaaak!" (tersedak air). "Aduh, leher gue lagi! Kenapa sih mesti dipelintir segala?"
Sikat Gigi: (dengan suara lemas dari gelas kecil) "Bro, at least lo masih dapet pelukan. Gue? Cuma dapat remasan dan dilempar."
Mereka berdua saling menatap. Kalau bisa, mungkin sudah nangis bareng.
Handuk: "Yah, mau gimana lagi. Kita ini pejuang yang terlupakan, bro."
Sikat Gigi: "Salut! Untuk semua pahlawan kamar mandi yang tak pernah disebutkan namanya!"
Mereka pun tertawa lepas, menikmati momen kecil di sela-sela rutinitas yang melelahkan, sambil bersiap menghadapi petualangan berikutnya, di sore nanti.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI