Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kemerdekaan Sejati Itu Sejatinya Omong Kosong

11 Agustus 2020   22:04 Diperbarui: 11 Agustus 2020   23:14 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: tangkapan layar dari situs theguardian.com

Sesungguhnya kemerdekaan sejati itu sejatinya adalah omong kosong.
Kemerdekaan sejati hanyalah sebuah ide romantis bahwa setiap manusia dapat merdeka semerdeka mungkin, dapat bebas sebebas mungkin, bisa berbuat apa saja dan kapan saja tanpa mempertimbangkan kehadiran, pendapat, dan terutama kemerdekaan dan kebebasan manusia lain.

Ini bisa saja terjadi kalau manusia itu adalah penguasa tunggal wilayah tempat ia berdiam, misalnya ia menemukan dan mengokupasi sebuah planet baru. Namun di bumi yang didiami oleh 7 milyar manusia, kemerdekaan sejati itu sejatinya mustahil untuk diraih. Ada begitu banyak hal yang harus dipertimbangkan. Bahkan untuk hal paling dasar seperti kelahiran dan kematian, manusia tidak bisa suka-sukanya tanpa mengindahkan orang lain.

Definisi kemerdekaan sejati sudah seharusnya diubah pada abad yang baru ini.
Bukan lagi kemerdekaan yang mengutamakan ekspresi individu, tapi kemerdekaan yang mengedepankan tepa salira, bahwa manusia tidak hidup dan mati sendirian. Kemerdekaan satu orang harus bisa berdampingan dengan damai dengan kemerdekaan orang yang lain.

Ijinkan saya memberikan sebuah contoh.

Minggu lalu sebuah tulisan saya diprotes karena judulnya. Piagam Hak Asasi Manusia oleh PBB menjamin kebebasan saya untuk berpendapat dan berekspresi. Tulisan tersebut adalah pendapat dan ekspresi saya terhadap gejala sosial yang terjadi di sekitar saya. Seperti milyaran post lain di internet, tulisan saya tidak ditujukan spesifik untuk orang tertentu. Informasi yang beredar di internet bervariasi mulai dari berita yang valid dan terkonfirmasi sampai ke opini dan keluhan personal orang per orang.

Semua orang yang menggunakan internet atau media lain untuk melaksanakan kemerdekaannya beropini dan berekspresi adalah orang-orang yang harus dihargai. Kemerdekaan mereka harus dihormati sebagai hak asasi seorang individu. Akan tetapi, dan ini perlu digarisbawahi, kemerdekaan mereka dibatasi oleh kemerdekaan orang lain untuk merasa tidak nyaman atas opini/ekspresi tersebut.

Saya tidak setuju orang mendikte saya di rumah saya sendiri, di akun media sosial saya sendiri. Akan tetapi, fakta bahwa akun saya dan akun orang yang memprotes menumpang di sebuah platform yang independen dan tidak memihak, membuat saya segera menghapus artikel tersebut. Saya mengedepankan tepa salira dan rasa hormat pada sang pemilik platform yang pasti tidak menghendaki ribut-ribut.

Kemerdekaan saya dalam menulis jelaslah bukan kemerdekaan sejati. Sebagai orang merdeka, saya merdeka dalam berpikir. Seorang budak pun merdeka dalam berpikir. Selama pikiran belum dituangkan, tidak ada yang dapat membatasinya. Seperti sebuah kalimat pada bagian awal film "V for Vendetta", nobody can kill an idea. Tidak ada yang dapat membunuh sebuah ide (atau pikiran).

Walaupun demikian, begitu pikiran itu dicetuskan ke dalam bentuk tulisan, ada kemerdekaan orang lain yang bersinggungan dengan kemerdekaan saya. Ada hak orang lain untuk merasa nyaman yang tidak boleh dilanggar oleh pelaksanaan hak saya untuk menulis. Sebagai seorang penulis yang hidup pada jaman internet dan informasi yang berlimpah, ada dua prinsip yang saya pegang yang berkaitan dengan kemerdekaan penulis lain.

1. Tidak semua tulisan ditujuan kepada saya.
Ini yang saya tekankan kepada diri saya sendiri dan kepada generasi orang tua saya ketika mereka mulai aktif di media sosial. Ada beragam tulisan di internet, tidak semuanya valid dan terverifikasi. Selalu cek ke berbagai sumber sebelum mempercayai sebuah informasi. Wikipedia belum tentu benar karena sembarang orang bisa menulis sembarang artikel di sana.

Tidak usah merasa sebuah tulisan menyinggung secara personal. Jika ada sebuah tulisan berisi opini, maka itu adalah opini pribadi si penulis. Dia tidak akan memikirkan apakah tulisan itu akan menyinggung perasaan saya atau tidak, yang penting dia tetap menulis. Semua orang memikirkan dirinya sendiri, kok. Tidak usah baper dan berpikir ada yang memikirkan perasaan saya di dunia maya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun