Saya memegang teguh prinsip pertama ini yang mengarahkan saya kepada prinsip yang kedua.
2. Tidak semua hal harus ditanggapi.
Arus informasi di dunia maya itu terlalu deras. Pada detik ini si A bilang begini dan orang percaya. Pada detik berikutnya si B menyanggah si A dan orang berbalik mempercayai si B. Semua berita bisa berubah dalam sekejap mata, tergantung pembuat berita dan pemangku kepentingan. Supaya tidak kagetan terus, saya bertekad untuk tidak menanggapi semua hal.
Banyak membaca adalah baik untuk memperluas pengetahuan dan untuk mengetahui sudut pandang orang lain. Akan tetapi, saya harus mulai dengan prinsip dan pendirian sendiri yang kemudian dianalisa terhadap prinsip dan pendirian orang lain.Â
Ada kalanya sejak awal sudah terlihat bahwa prinsip dan pendirian itu tidak akan ketemu. Ya sudah, saya setuju untuk tidak setuju. Dalam menyerap informasi yang beredar di internet, saya menanggapi yang sepaham dan meninggalkan yang tidak sejalan.
Tidak usah repot-repot mencoba mengubah prinsip dan pendirian orang lain. Seseorang akan berubah hanya jika ia sendiri mau berubah. Berdebat dengan orang asing di media sosial dan di internet tidak memberi manfaat apa pun selain amarah dan kegusaran. Saya sudah lama melepaskan ilusi bahwa saya dapat mengubah orang lain menjadi seperti saya dengan cara debat kusir.
Itu adalah prinsip saya yang mungkin saja berbeda dengan prinsip penulis lain.
Bagaimana dengan Anda? Apa definisi Anda akan kemerdekaan sejati, terutama yang berkaitan dengan dunia kepenulisan? Saya ingin berdiskusi.